Sabtu, Desember 10, 2011

Really Cheesy!

Kalau rasa, apakah bisa dibuat?

Karena aku yang membuat rasa itu ada

Karena aku yang menginginkan rasa itu ada

Karena aku yang memaksa rasa itu harus ada

Kalau boleh jujur, aku lebih nyaman jika rasa itu dihilangkan

Kalau boleh jujur, aku akan memilih orang lain

Tapi aku tetap memilih rasa itu ada

Aku memilih drama itu tetap membara

Aku memilih menderita di atas rasa melankolis berlebihan

Karena aku memilih untuk terlena

Atau paling tidak, pura – pura terlena pada rasa itu

Bodoh?

Bisa jadi.. Dan aku yakin semua sinetron di TV mendukung kebodohan itu menjadi membudaya

Aku ingin larut dalam rasa, rasa yang kukubur bertahun – tahun

Karena aku sibuk memikirkan banyak hal dalam satu waktu, ah.. Paling tidak 3-4 hal dalam satu detik

Aku suka sibuk

Sampai akhirnya aku terlena pada kesibukan itu

Aku terlena pada citra yang ingin kuciptakan sendiri

Citra yang ingin kutunjukkan kepada orang – orang sampai aku lupa pada diriku sendiri

Aku yang sebenarnya

Dan aku pun berpura – pura terlena pada rasa itu, cinta..

Cinta, apakah bisa dibuat?

Apa disebut cinta jika aku merindukan perhatianmu padaku

Apakah itu cinta jika aku merasa kehilangan rasa mendambamu

Apakah itu cinta jika aku kecanduan kehangatanmu

Apakah itu cinta jika hanya satu pihak saja yang membuatku terlena

Dan aku sekarang sadar kalau aku belum memberimu apa – apa

Aku membuat diriku terlena dan mengacuhkan keberadaanmu

Kau terus berjuang dan memberiku banyak hal yang lebih berharga dari uang

Tapi aku terlena dengan tembok yang kubuat sendiri

Dan sekarang kau pergi, ya.. kau pergi..

Dan aku merasa kehilangan semua rasa

Dan aku membiarkan diriku larut dalam drama

Dan aku sedikit demi sedikit mendamba

Takut akan kesendirian

Kesendirian yang sebenarnya kubuat sendiri

Kubangun dari batu bata keegoisan

Kokoh dengan pondasi kekeraskepalaan

Dan dikuatkan dengan atap kesombongan

Aku hanya bisa bilang, Maafkan aku..

Maafkan aku yang berkali – kali menyakitimu

Maafkan aku yang seperti kehilangan akal sehatku

Maafkan aku dengan segala keegoisanku

Maafkan aku..

Maafkan aku..

Maafkan aku..

Sabtu, November 26, 2011

Demam Sekolah

Dan aku teringat masa SMAku.. Dimana segala sesuatu terlihat sangat sederhana.. Dimana aku berani menghadapi semua.. Dimana aku tak dituntut untuk melakukan apapun dengan sempurna..

Saat hidup itu mudah sekali ditebak.. Saat cinta dengan mudah kudapatkan.. Persahabatan tulus bertebaran dan aku tidak pernah merasa tersesat.

Saat aku hidup tanpa beban dan menjadi diriku apa adanya. Aku gendut, berjemur matahari sampai hitam dan jerawatan.. Saat aku dapat berkata semua hal.. Saat aku mau mendengar semua hal..

Saat aku dapat teriak sekeras - kerasnya..
Saat aku tertawa sampai perutku sakit..
Saat aku menangis sampai mataku bengkak..

Aku tak peduli penilaian orang saat itu.. Dan aku selalu jadi yang aku mau..

Minggu, November 20, 2011

Indonesiaku

Beberapa waktu lalu Tuhan kasih gw rejeki untuk bisa berlibur ke Phuket, Thailand. Perasaan gw seneng banget, soalnya ini pengalaman baru ke luar negeri dan juga karena banyak orang bilang kalau bepergian itu adalah salah satu sarana edukasi diri, kita mempelajari hal baru dan harus belajar menyesuaikan diri.

Sampailah gw di Phuket. Impresi pertama adalah bandara Phuket itu bersih, teratur dan tenang. Turis dapat dengan mudah disuguhkan peta dan nomor ponsel local Thailand gratis. Dan selama 6 hari di Phuket gw habiskan, yang paling membuat gw kagum adalah kebersihan dan keteraturannya. Bahkan pedagang asonganpun disana teratur, tidak seenaknya menaikkan harga seperti di Bali.

Banyak perbedaan memang, terlihat bahwa warga Phuket lebih memperhatikan dan merawat sarana umum. Begitu juga orang asing dari Negara lain. Berbeda dengan Bandara Soekarno Hatta yang berlabel bandara internasional tetapi toiletnya kotor minta ampun, cukup sulit menemukan peta Jakarta.

Orang Indonesia cenderung lebih cuek merawat sarana umum atau lingkungan seperti hutan, binatang, sungai dan sebagainya. Hmm.. Kenapa ya.. Setelah gw pikir – pikir, Indonesia itu Negara yang berkelimpahan sumber daya alam. Masyarakat kita sudah terbiasa dengan segala kelimpahan itu. Hutan masih banyaaak, binatang beraneka ragaam.. Mungkin itu salah satu mengapa orang Indonesia kurang menghargai alam, karena kita menganggap itu adalah hal yang biasa dan Negara kita memiliki banyak sumber. Itu yang tertanam di otak kita turun temurun. Beda dengan bangsa Eropa atau Amerika yang memiliki lahan lebih sempit daripada kita, mereka terbiasa irit mungkin dengan sumberdaya karena minyak dan hasil bumi lain harus mereka impor.

Tapi gw yakin, kita bukanlah Negara yang seburuk itu. Sudah banyak komunitas – komunitas yang dimotori orang muda yang mulai memperhatikan lingkungan. Seperti pembersihan kali – kali atau “sadar” situs – situs bersejarah. Orang muda sudah mulai melek mata tentang lingkungan, mengingat banyak sumber daya alam kita yang dirampok bangsa luar. Indonesia bukanlah Negara yang ambisius. Kita Negara kekeluargaan. Toleransi kita sangat besar. Hal itulah penyebab mengapa budaya barat gampang mempengaruhi kita, bahkan mungkin dianggap lebih berkasta. Tapi dengan berjalannya waktu, gw melihat sedikit demi sedikit orang muda Indonesia sudah banyak yang sadar budaya. Misalnya dengan batik yang sekarang sudah mulai banyak dipakai orang. Dulu kita sering merasa malu jika pergi menggunakan batik, kesannya seperti PNS atau kondangan. Tapi sekarang batik sudah banyaak sekali variasinya, dan sekarang gw bangga pake batik. Kita pasti bisa menjadi Negara yang maju, tapi semua butuh proses. Mengubah kebiasaan yang sudah mendarah daging turun termurun tujuh turunan itu bukan perkara mudah. Ditambah kebiasaan masyarakat kita yang mengukur segala sesuatu dengan uang. Disitulah akar korupsi itu berasal. Pengusaha – pengusaha muda sudah banyak yang bermunculan, berani ambil resiko membuka usaha sesuai dengan passion-nya masing – masing.

Betapa kagetnya gw mendengar dari sinisme bertubi - tubi seorang teman yang tampaknya tidak cinta Indonesia sama sekali. Teman tersebut lama tinggal di luar negeri, dan dia selalu membanding – bandingkan Indonesia dengan tempat tinggal dia dulu. Yang hasilnya tentu saja, temen gw itu kecewa berat. Dan gw sedih kenapa ada orang Indonesia yang lahir dan punya orang tua asli Indonesia dan hanya beberapa tahun di luar negeri bisa luar biasa tidak suka dengan Indonesia. Gak kompeten, berantakan, bla.. bla.. bla.. Okay.. Okay.. Sebenarnya lw orang Indonesia bukan? Kalau orang Indonesia dan lw melihat kalau lw gak suka sama kulturnya, kenapa lw gak coba ubah dari diri lw sendiri? Kasih contoh sama yang lain. Bukan bersikap apatis dan jadi benci sama semuanya. Lw bukan orang yang punya semua pulau di Indonesia dan selama lw tinggal di Indonesia lw meski telen deh tuh kulturnya. Perbaiki diri lw dan kasih contoh yang baik. Dan kalau lw tetep gak suka dan gak bisa tinggal di Indonesia, ya.. Balik aja ke Negara tempat lw tinggal dulu. Nothing to loose!

Indonesia bukan cuma soal berantakan atau isu korupsinya. Indonesia punya berbagai macam budaya yang bisa kita lestarikan.

Indonesia itu indah, kalo kita semua mau jaga lingkungan kita. Mulai dari buang sampah di tempatnya, syukur – syukur kalo udah bisa misahin sampah organik dan non-organik.

Indonesia itu punya banyak budaya, kalo kita mau mencintai kesenian dan budaya kita. Gak usah muluk – muluk, mulai lebih banyak dengerin lagu Indonesia. Atau kalo nggak, karaoke nyanyiin lagu daerah.

Mulai dari hal yang kecil, lalu jadi kebiasaan, lalu jadilah budaya baru yang lebih positif. Cintai apa yang ada di depan matamu, nikmati setiap detik hidupmu, jadi selalu orang yang berguna di situasi apapun..

Amiiin..

Sabtu, November 19, 2011

Kamu Bilang

Kamu bilang aku tidak suka makanan pedas, tapi kamu salah, dari kecil aku sukaa sekali makanan pedas
Kamu bilang aku tidak bisa tampil, tapi kamu salah, dari kecil aku sering sekali tampil di panggung atau di depan umum
Kamu bahkan selalu salah menebak ukuran bajuku
Kamu juga salah menebak ukuran sepatuku

Aku bahkan ragu kamu ingat ulang tahunku


Kamu selalu larut dalam masalahmu
Masalah yang sebenarnya kau buat sendiri, kamu dan orang di dekatmu
Kamu cenderung selalu menyalahkan situasi di sekitarmu tanpa menyadari akar dari persoalan itu
Yang ujungnya berakar di kamu dan orang terdekatmu

Aku tak suka dia, tapi keadaan mengharuskanku menyukai dia
Dia dan semua orang di lingkunganmu
Apa kamu peduli? Aku tak yakin itu.

Kamu selalu bilang kamu peduli, kamu selalu bilang kamu peduli

Tapi aku tahu sebenarnya kamu tidak peduli
Kamu melakukan itu karena kamu tahu karakterku
Kamu tak bisa menyuapku dengan uang
Maka kamu menyuapku dengan perhatian palsu

Aku tahu dia palsu
Dia melakukan itu karena untuk kebaikan dia sendiri
Untuk mencapai tujuannya sendiri

Kamu sering mengajakku pergi, tapi kamu bahkan sering tak menyadari kalau aku lapar
Kamu sering memintamu menemaniku, tapi aku sering tak mengerti bahasamu, cara berpikirmu
Aku ada didepanmu tapi yang kamu lihat hanya ponsel di tanganmu
Hanya berbicara hal yang ingin kamu bicarakan saja
Hanya mendengar hal yang ingin kamu dengar saja

Aku ingin berbicara
Aku ingin tertawa sampai perutku sakit

Bukan pergi ke tempat mahal
Bukan terlihat mengkilat di depan orang
Bukan seperti di dalam sangkar emas
Dikelilingi olah banyak barang
Tapi orang di depanmu tidak kau hargai
Orang di depanmu kau anggap debu semata

Hanya dia yang kau dengar
Seakan - akan kamu berdua memiliki dunia

Tapi tidak, kamu berdua tidak memiliki dunia

Kalian hanya memiliki ego yang terlalu tinggi

Bukan iman yang kalian miliki, tapi arogansi dan percaya diri yang berlebihan
Yang mungkin menutupi ketidak berdayaan kalian

Iman tidak buta
Iman itu melihat

Bukan hanya bermimpi
Dan bekerja keras untuk dilihat

Apapun yang kamu bilang, aku tahu itu bukan untuk aku
Tapi untuk dirimu sendiri

Setelah sekian lama, kamu memberiku banyak materi
Memberiku pujian atau kata - kata manis berbunga - bunga

Akhirnya aku menyadari
Bahwa satu hal yang paling kau pedulikan di dunia ini adalah

d.i.r.i.m.u s.e.n.d.i.r.i

Rabu, Oktober 19, 2011

Hate

When I hate everything, would it be the end of the world? When I am doubt about everything, would it be the end of the world? It might be the end of the world, my world.. But at least it is not the end of my life..

Minggu, Agustus 14, 2011

Takkah?

Kalbuku terasa tertutup kabut tebal kala kumerindumu
Aku tak mampu berpikir apapun
Bahkan matapun terasa tertutup rapat

Siapa, dimana dan mengapa

Tak tahan ingin merasa
Atau sekedar membaui aroma kulitmu

Bayanganmupun bisa membangunkan sukmaku
Sukma yang seakan tertutup dan terasa kebas

Takkah kau merasa apa yang kurasa?
Takkah ingin kau menggenggam tanganku?
Memberiku peluk hangatmu?
Memberi kecup manismu?

Atau sekedar memberi suara, bahwa rasa rindu ini membuat dadamu sakit?
Bahwa rasa sayangmu tak terbendung lagi?

Takkah kau ingin aku disisimu sekarang?
Bukan besok atau bulan depan apalagi tahun depan.
Takkah kau ingin bersamaku menikmati heningnya suara?

Takkah ingin kau memberikan semua cintamu padaku?
Dan aku akan menyambut cintamu dengan senyum lebar dan peluk hangat.

Yang kuingin adalah rasa hangat, aroma hangat, sentungan hangat..
Yang kuingin adalah jari-jari manismu
Rasa sayang tulusmu
Yang tak bisa terukir materi
Yang membuat aku tak peduli apapun
Yang kuingin adalah hangat itu

Dan hangat itu kamu..
Dan kamu yang menginginkan aku..

Minggu, Agustus 07, 2011

Perjuangan ke Padang - Padang


Matahari pagi menyinari jendela kamar kostku di daerah Denpasar. Kamar kost ini aku sewa selama 7 hari saja, selama aku dan kakakku berlibur di Bali. Adalah Ia, sahabatku sejak kuliah yang tinggal di Bali, telah berbaik hati menjadi guide aku dan kakakku selama kami berada di Bali. Hari ini, Ia mengajak kami untuk pergi ke Pantai Padang – Padang. Aku tak pernah mendengar nama pantai itu, selama ini aku hanya tahu Pantai Kuta atau Sanur. Banyak yang bilang pantai ini sangat indah tetapi belum banyak orang yang tahu.

Pukul 11.00wib aku dan kakakku menjemput Ia dengan menggunakan 2 motor. Kami bergegas makan siang dan hidangan hari ini adalah sate ikan khas Bali serta sambal matah-nya yang terkenal. Aku suka sekali dengan sambal ini, terdiri dari irisan bawang dan cabai tetapi rasa dan aroma bawangnya tidak menusuk sehingga segar sekaligus pedas ketika melewati tenggorokan.

Menjelang tengah hari, kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Padang – Padang bersama 2 orang teman Ia yang juga tinggal di Bali. Mulailah petualangan kami berlima dengan 3 motor sewaan menuju Pantai Padang – Padang.
Kami menyusuri jalan Bypass di Denpasar ke arah Nusa Dua, terus ke arah Bandara Ngurah Rai dan Universitas Udhayana. Perjalanan kami sama sekali tidak membosankan karena pemandangan kanan kiri sangatlah indah. Terutama saat kami melewati kawasan Garuda Wishnu Kencana (GWK). Kiri kanan kami adalah pantai yang indah terus menuju daerah terpencil sampai melewati pantai Dreamland yang terkenal itu.

Kami terus menyusuri jalan yang berkelok – kelok, jurang dan rumah penduduk yang cukup jarang. Karena takut kehabisan bahan bakar mengingat perjalanan yang panjang, kami sempat mengisi bensin di rumah penduduk yang menjual bensin. Sesekali kami bertemu dengan mobil yang berisi sebagian besar wisatawan asing yang sudah siap dengan papan surfing mereka.

Teman Ia bilang, Pantai Padang – Padang itu dekat dengan penginapan Thomas Homestay, sehingga ketika kami tersasar, kami tinggal tanya pada penduduk sekitar dimanakah Thomas Homestay itu. Setelah lebih dari satu jam menyusuri jalan terpencil, berkelok namun indah itu, akhirnya kami bisa melihat Pantai Padang – Padang dari kejauhan. Pantai ini bukan hanya indah, tapi luar biasa menakjubkan!!! Mungkin karena butuh perjuangan dan tempatnya yang terpencil, tidak banyak orang yang tahu dengan pantai ini. Tapi itu merupakan suatu keuntungan karena pantai ini alami dan tidak penuh sesak seperti Pantai Kuta.

Jalan menuju pantai ini adalah jalan dengan gua batu hitam memayungi dan memagari kanan kiri kita. Hawa magis alam yang luar biasa mulai terasa saat kami memasuki gua batu itu. Motor harus diparkir di atas karena jalan gua batu ini sempit. Kami mulai berlari – lari kecil saat keluar dari gua batu dan melihat pemandangan pantai dengan tebing – tebing batu yang sangat tinggi dan indah.

Ombak hari itu cukup tinggi dan cuaca agak mendung sehingga sedikit orang yang berani untuk surfing di pantai hari itu. Cuaca yang tidak panas cukup mendukung karena kami cukup lelah naik motor beberapa jam.
Ada beberapa wisatawan yang berjemur di pinggir pantai, yang lain ada yang berenang atau berlarian di pinggir pantai. Sayang, di tempat ini tidak ada toilet khusus untuk berganti baju renang, beruntung kami sudah memakai baju renang di bawah baju kami.
Kami berjalan terus ke kanan dan menemukan bebatuan karang yang cukup besar, kami lalu menyusuri batu karang hitam tersebut dan ternyata di balik batu karang tersebut terdapat pantai lagi, tidak ada orang disana dan jadilah kami menguasai pantai itu sendiri.

Sayang, kami hanya bisa menikmati pantai ini tidak lebih dari 4 jam karena hujan mulai turun rintik – rintik dan terus menjadi deras. Tas dan pakaian kami basah semua. Kami lalu berteduh di tempat yang menyerupai pendopo. Dari pendopo yang berada di atas pantai tersebut, kami bisa menikmati keindahan Pantai dengan lebih jelas. Hujan yang membawa berkat memang.

Setelah selesai berteduh, kami kembali ke tempat parkir motor. Di sana banyak terdapat penduduk yang menjual makanan seperti sate atau kue – kue basah lain. Kami mengisi perut sebentar, sebagai persiapan untuk kembali ke Denpasar kembali.
Fotoku di Pantai Padang – Padang tersebut sempat menjadi profile picture di Friendster (yang saat itu masih booming) dan Facebook-ku. Aku ingin memamerkan keindahan Padang – Padang kepada semua orang. Dan yang lebih membuatku histeris adalah ketika aku menonton film “Eat, Pray, Love” yang diperankan Julia Roberts, salah satu adegan dilakukan di Pantai Padang – Padang tersebut. Ternyata setelah hampir 2 tahun lalu aku kesana, Pantai ini sudah menjadi lebih terkenal.

Semoga saja dengan semakin terkenalnya pantai ini, pantai ini akan tetap alami seperti pertama kali aku kesana dan melihatnya. Sangat indah dan alami, bersih dan belum banyak tersentuh oleh manusia.

Kamis, Agustus 04, 2011

Egois


Tuhan, aku mau bahagia tapi aku mudah marah kalau orang lain tak membahagiakanku
Tuhan, aku mau harta berlimpah tapi aku enggan memberi apa yang orang lain lebih butuhkan
Tuhan, aku mau cantik fisik yang sempurna tapi aku tak mau olah raga atau bersusah - susah tersenyum pada orang lain
Tuhan, aku mau pekerjaan yang terbaik tapi aku tak sudi bekerja maksimal kalau aku tak dapatkan apa yang aku butuhkan
Tuhan, aku mau hidup yang luar biasa tapi yang kulakukan hanya bangun setengah hati setiap hari, bekerja sekedarnya setiap hari dan menonton tivi di malam hari
Tuhan, aku mau selalu KAU berkati dan lindungi, tapi aku tak lakukan apa yang KAU mau atau bahkan jujur padaMu

Tuhan, banyak yang aku pinta
Tuhan, aku mau sekarang juga kau kabulkan semua
Aku tak mau berlama - lama menunggu

Aku hanya mau minta.. minta dan minta

Dan aku lupa untuk memberi

Dan aku menyalahkan semua orang di sekitarku karena aku tak dapat yang aku mau

Dan aku mengganggap semua orang bersalah padaku

Dan aku dendam jika tak dapatkan apa yang aku mau

Dan akhirnya aku merasa KAU semakin jauh dari ku

Dan akhirnya aku tahu, aku tak pernah mendapatkan yang aku mau..

Selasa, Juli 26, 2011

Rasa Bernama Rindu


Aku rindu diskusi yang cerdas
Yang bukan hanya bicara tentang orang lain atau sesuatu yang mau didengar
Tapi juga bicara tentang semua hal di dunia, masa lalu, sekarang dan yang akan datang

Aku rindu perbedaan pendapat yang dianggap sebagai kekayaan pikiran
Bukan dianggap sebagai ancaman
Bukan dianggap sebagai keacuhan
Apalagi sebagai perangkap
Aku rindu perbedaan pendapat sebagai sesuatu yang menguatkan

Aku rindu kecantikan hati, jiwa, otak
Bukan hanya fisik dan kontes kecantikan dunia
Hati yang bisa membuatku merasa hangat dan tak ingin lepas
Jiwa yang menenangkan walaupun di tengah badai sekalipun
Otak yang membuka pikiranku dan memberi makan bagi syaraf pengetahuanku

Aku rindu itu semua
Aku rindu timbal balik yang seimbang
Bukan berat di satu sisi
Apalagi menimbulkan ketakukan yang berlebihan

Aku rindu hidup bukan hanya untuk menang
Tapi untuk menemukan kesejatian

Aku rindu rasa itu
Dan rasa itu bernama rindu

Kamis, Juli 14, 2011

Siberian Husky dan Kucing Angora

Dulu sangkar kami kecil sekali. Sangkar itu hanya cukup untuk 2 orang, tetapi kami harus berbagi tempat untuk 3 orang. Aku tidak keberatan sama sekali, bahkan aku bahagia bisa berbagi dengan mereka. Satu, Siberian Husky dan satu lagi partnernya, Kucing Angora. Aku, Akita Coklat sangat menyayangi mereka berdua, mereka sudah aku anggap keluarga.

Kami banyak melewatkan waktu menyenangkan bersama. Sekali waktu Kucing Angora membantu ladang perburuan Siberian Husky, lain waktu aku dan Siberian Husky ikut terlibat di ladang perburuannya. Kami juga sering makan malam atau nonton bersama. Sangat menyenangkan.

Menjelang akhir tahun lalu, adik siberian Husky, Curly Pudel pun ikut penuh bergabung di sangkar kami. Jadilah kami berbagi tempat kecil itu untuk 4 orang dan aku pun, sekali lagi tidak merasa keberatan. Sekitar pertengahan tahun ini, kami pindah ke sangkar yang lebih besar. Dengan sepenuh hati aku merapikan barang - barang dan menata sangkar kami yang lebih besar itu.

Bulan demi bulan berjalan. Banyak sekali yang harus kami lakukan. Dan memang, aku merasa Siberian Husky dan Curly Pudel menaruh beban yang berat di pundak Kucing Angora. Sudut pandang mereka berbeda, Siberian Husky dan Curly Pudel yang berkaca mata bisnis, Kucing Angora idealis dan sangat akademis. Aku melihat Kucing Angora diam dan tak pernah mencoba protes atau bicara pelan - pelan. Dan aku mengamati apa yang terjadi sambil sesekali menyemangati semua pihak.

Akhirnya, Kucing Angora meledak dan tiba - tiba menghilang. Siberian Husky yang sedang banyak masalah menjadi kecewa. Aku bilang pada Siberian Husky dan Curly Pudel untuk pelan - pelan bicara pada Kucing Angora, bahwa semua keadaan bisa diperbaiki. Mereka melakukannya, tetapi pada akhirnya, masalah yang dipendam lama, tidak bisa selesai dengan satu kali obrolan saja.

Kucing Angora kembali menghilang dan pada akhirnya meninggalkan kesan yang tidak mengenakkan. Terutama bagi Siberian Husky yang sudah terlalu kecewa. Berulang kali aku bilang pada Siberian Husky bahwa Kucing Angora tidak jahat, ia terlalu kecewa dan aku menyayanginya sampai sekarang.

Tetapi semua sepertinya sudah terlambat. Dan sekarang, ketika Kucing Angora memutuskan untuk tidak mau bertemu dengan Siberian Husky dan Curly Pudel, semua menjadi semakin dan semakin pelik.

Aku masih menyayangi Kucing Angora dan yakin dia tidak jahat, tetapi perasaanku seperti tidak berarti lagi. Dan sekarang aku tidak tahu apa yang akan terjadi. Yang aku tahu dan aku yakin ingat adalah dulu kami pernah mengalami saat - saat bahagia bersama.. Aku berharap yang terbaik untuk mereka semua. Dan bahwa sakit hati, kekecewaan dan yang paling parah adalah dendam, tidak akan membuat kita merasa lebih baik dari sebelumnya..

Love,
Akita Coklat

Selasa, Juli 12, 2011

Dalam Dunia Keheningan



Sudah seminggu aku membaca ulang buku "In The Sphere of Silence" atau "Dalam Dunia Keheningan" dalam Bahasa Indonesia karangan Vijay Eswaran. Sebenarnya aku sudah selesai membaca buku ini dari tahun lalu, sudah kuulang dua kali malah. Aku juga pernah sekilas menyinggung tentang buku ini di blog.

Minggu lalu tak sengaja aku teringat dengan buku ini dan tertarik untuk membacanya ulang. Inti dari buku ini adalah tentang mahalnya sebuah keheningan. Kebisingan kerap menyerang dari berbagai macam penjuru dan yang paling parah adalah kebisingan dari dalam diri sendiri. Terlalu banyak kata - kata yang kita bisikkan pada diri sendiri, kebisingan dalam diri itu kerap membuat kita tak bisa mendengarkan orang lain dan bahkan, membuat kita tak bisa mendengarkan kata hati kita sendiri.

Entah kenapa, aku begitu menikmati saat membaca buku ini. Terlingaku seperti beristirahat dari keletihan mendengar, bahkan keletihan mendengarkan suaraku sendiri di telinga. Aku merasa seperti berada di dalam gua yang sejuk dan hening. Aku merasakan kenyamanan yang tak pernah kudapatkan bahkan saat aku sedang bersama dengan orang yang aku cintai sekalipun.

Manusia adalah makhluk sosial, kalimat itu seakan tertanam sangat dalam di otakku sejak aku SD. Selalu saja ada pertanyaan dalam tes : Manusia adalah makhluk... dan Jawabannya pasti sosial. Atau pertanyaan lain : Mengapa manusia disebut makhluk sosial? Hmm.. Sangat - sangat standar.

Aku membutuhkan orang lain, itu pasti. Aku membutuhkan orang lain untuk berbagi, ngobrol, berinteraksi.. bla.. bla.. bla.. Tapi aku juga butuh waktu sendiri, paling tidak untuk mendengarkan jiwaku dan untuk mendengarkan suara Tuhan yang bersemayam di jiwa setiap manusia.

Vijay Eswaran terinspirasi dari Vivekanda, Bunda Teresa dan.. Hmm.. Aku lupa siapa lagi.. :) Ia menyarankan kita untuk menyediakan waktu hening paling tidak satu jam dalam sehari dan disarankan untuk melakukan kontemplasi dan saat hening itu pada saat satu jam sebelum atau sesudah matahari terbit. Tetapi waktu terbaik adalah sebelum matahari terbit. Sama dengan di Alkitab dan sama juga dengan waktu sholat bagi umat Muslim. Karena saat itulah waktu terbaik saat kita mengalami penjernihan mental dan spiritual. Ada benarnya, karena ketika aku mencoba sekali waktu untuk bangun saat tersebut, tubuhku terasa sangat segar.

Namun, cobaannya memang saat besar karena aku terbiasa bangun siang dan tidur larut. Vijay menyarankan agar kita berusaha mencobanya untuk 21 hari, karena jika kita bisa melakukannya 21 hari berturut - turut, tubuh kita akan otomatis bangun dan melakukannya setiap hari.

Sangat patut dicoba dan ini adalah buku terbaik yang pernah aku baca seumur hidupku. Terima kasih untuk kakakku, Sezca yang meminjamkan buku ini. Buku yang sampai hari ini tidak pernah aku kembalikan dan sudah kuanggap hak milik.. Hihihi..

Ini adalah salah satu penggalan tulisan Vijay Eswaran yang aku suka, Vijay mengutipnya dari Vivekanda, Selamat Menikmati.. :

Dunia Ini Bukan Untuk Pengecut (oleh Vivekanda)

Jangan terbang. Jangan hanya melihat kesuksesan atau kegagalan. Bergabunglah dengan kehendak yang sepenuhnya tak mementingkan diri sendiri dan berkaryalah. Ketahuilah bahwa jiwa yang ditakdirkan untuk sukses menggabungkan diri dengan kehendak yang bulat dan terus-menerus bertekun.

Tinggallah di tengah-tengah pergulatan hidup. Setiap orang bisa tetap merasa tenang saat berada di dalam gua atau ketika tertidur. Berdirilah di dalam kerumunan dan kegilaan untuk berkarya serta gapailah intinya. Jika kamu telah mencapai intinya, kau takkan dapat dipindahkan dari sana.

Sabtu, Juli 09, 2011

Danau Toba-Ku


Hawa pagi yang cukup menusuk membangunkan mimpi indahku. Medan memang lebih dingin dari Jakarta saat malam, tetapi menjelang siang, hawanya bisa lebih panas dari Jakarta. Hari itu perasaan bersemangat merasuki jiwaku, setelah sekian tahun tak ke Medan, kampung halaman ayahku, bulan Desember 2010 aku dan seluruh keluarga pulang ke Medan, dan pagi ini, kami pergi ke Danau Toba. Ya, sepatuku akan menjejak ke Danau Toba. Kila, panggilan bahasa Batak Karo untuk Paman, mengatakan bahwa perjalanan ke Danau Toba memakan waktu 4-6 jam dari Deli Serdang, daerah tempat Ayahku lahir dan besar.

Pukul 7 pagi kami berangkat, Ayah, Ibu, Kakak, Adik, Kila dan kakak sepupuku. Aku ingat terakhir aku pergi ke Danau Toba, saat itu aku masih sangat kecil, kelas 6 SD sepertinya, yang aku ingat Danau Toba itu kotor, panas dan tidak meninggalkan kesan yang bagus sama sekali. Tetapi entah kenapa, aku merasa perjalanan ke Danau Toba kali ini akan berbeda.

Kami melewati Pasar Pancur Batu, pasar pusat perdagangan masyarakat sekitar Deli Serdang. Pasar ini cukup besar dan menjual berbagai macam sayur – mayur, baju, makanan ringan, mirip seperti pasar – pasar lain. Hanya saja yang membedakan adalah disini banyak juga yang menjual bunga, dengan uang Rp 10.000, kita bisa mendapatkan 3 ikat bunga matahari dan berbagai macam bunga lainnya. Mungkin karena dekat pasar ini ada tempat pemakaman yang cukup besar. Satu lagi yang merupakan ciri khas masyarakat Batak Karo, di pasar ini ada cukup banyak rumah makan yang menjual BPK atau Babi Panggang Karo, dan ada juga yang menjual anjing untuk dipotong. Aku tak pernah mau melewati tempat penjualan anjing itu, karena aku adalah pencinta anjing kelas berat. Aku tak tega melihat mata anjing – anjing itu, dan mereka semua menunggu untuk dipotong. Sampai saat ini aku juga tak pernah mau makan daging anjing.

Dari Pasar Pancur Batu, kami menyusuri jalan Jamin Ginting yang sangat panjang, terus menuju keatas ke arah Berastagi. Mataku tak bosan – bosannya melahap pemandangan yang sangat indah. Banyak tebing – tebing curam, berbahaya namun pemandangannya menakjubkan. Hawa dingin membuat kami mematikan AC dan membuka sedikit jendela, menikmati segarnya udara tanpa polusi berlebihan seperti Jakarta. Di kiri kanan juga banyak sekali penjual bunga, dan tentu saja penjual BPK. Restoran BPK favoritku adalah Restoran Tesalonika, BPKnya pas sekali dipanggang, sayur singkongnya juga pas, sop babinya juga pas dan restoran ini juga menyediakan WI-FI gratis, satu hal yang cukup jarang ditemukan di Berastagi.

Terus menyusuri tebing – tebing yang berkelok – kelok dan cukup bikin mabuk, di pinggir jalan kadang kala kami melihat monyet- monyet yang bergelantungan di pohon atau berdiri di pinggir jalan. Beberapa mobil berhenti dan memberi makan mereka. Kami juga melewati tempat pengemasan air mineral, Ayahku bilang, sebagian besar air di Medan, diambil dari Sibolangit. Dan air tersebut termasuk air terbaik.

Sekitar jam 12 siang kami sudah bisa melihat pemandangan Danau Toba dari jauh dan kami berhenti di rumah makan tepat di pinggir tebing. Dari rumah makan tersebut, kami bisa melihat pemandangan Danau Toba yang sangaaaaaat indah. Hawa cukup dingin sehingga kami harus memakai jaket tipis. Dari kejauhan Danau Toba tampak sangat besar dan luas, tebing – tebing tinggi mengelilingi Danau tersebut.

Selesai makan kami melanjutkan perjalanan dan sampailah kami di Danau Toba yang terkenal itu. Ketika sampai disana, sirnalah sudah kenangan masa kecil yang terekam di otakku sekian lama, Danau Toba indah! Tidak sekotor dan sepanas dulu lagi. Itu menurutku. Kami berkeliling sebentar sebelum akhirnya naik kapal untuk menyeberang ke Pulau Samosir. Kapal itu cukup besar dan berpenumpang kurang lebih 30 orang. Harga tiket untuk satu orang Rp 40.000. Danau ini lebar dan luas, dan guide kapal tersebut sempat berhenti di satu tebing yang dinamai Batu Gantung. Menurut legenda Batu Gantung ini adalah jelmaan Putri Raja yang putus cinta, memiliki kekuatan magis dan batu ini tidak dapat hancur ataupun jatuh walaupun bentuknya menggantung kebawah. Sang guide mengatakan bahwa pernah ada orang Belanda yang tidak percaya dan menembakknya, namun peluru yang ia tembakkan kembali ke dirinya sendiri dan dia mati. Percaya tak percaya memang. Di pesisir Danau Toba ada beberapa penduduk setempat yang tinggal. Mereka menaiki perahu – perahu kecil dan menyusuri pinggiran Danau.

Kalau dilihat – lihat, tebing – tebing Danau Toba tersebut cukup mirip dengan tebing saat aku menuju ke Phi – Phi Island di Thailand. Perjalanan ke Pulau Samosir memakan waktu sekitar 1 jam, tak terasa karena pemandangannya indah sekali. Namun untuk yang mudah mabuk seperti aku, harus memakai baju yang cukup tebal karena angin cukup keras menerpa kapal dan minum obat anti mabuk.

Sampailah kami di Pulau Samosir. Pulau ini indah dengan pemandangan air terjun dari jauh, tetapi kurang bersih. Terdapat banyak sampah plastik di patung selamat datang di bagian depan Pulau. Patung ini terdapat ukiran 5 jenis suku Batak : Karo, Toba, Simalungun, Mandailing dan Pak-Pak. Fasilitas pariwisata utama yang ditawarkan disini adalah hotel, air terjun, toko – toko souvenir khas Batak dan rumah makan. Karena hanya diberi waktu 2 jam oleh guide kapal, kami berkeliling toko – toko tersebut. Aku sendiri membeli tas dari anyaman tanaman, ada juga kaus, sendal dan barang – barang antik khas Batak. Dua jam serasa tak cukup untuk berkeliling karena guide kapal sudah memanggil – manggil kami.

Kembalilah kami ke Danau Toba dengan pemandangan sore yang indah. Kami merasa cukup lelah, dan pasti lebih melelahkan untuk Kila dan ayahku yang menyetir. Ada untungnya juga tidak bisa menyetir..

Hmm.. Perasaan bahagia melihat pemandangan alami yang tidak mungkin kulihat Jakarta benar – benar memberi makanan bagi jiwaku. Tidak ada gedung – gedung tinggi yang angkuh, jalanan lebar yang sarat kendaraan, udara berasap yang tak sedap dihirup.. Yang ada hanyalah hijaunya pohon – pohon, udara beraroma pasir dan air danau serta keluarga yang aku cintai.

Liburan ini menyenangkan dan aku berterima kasih pada Tuhan untuk itu. Ayooooo.. Mampirlah ke Danau Toba, salah satu danau terluas di Asia Tenggara..

Sahabat Terbaikku


Aku ingat waktu pertama bertemu Tria Sukmadewi, kami ada di kelas listening dan dia duduk di sebelahku. Kami berkenalan dan mengobrol sepintas. Saat itu kami sama – sama kuliah di AKSEK/LPK Tarakanita. Saat siang diumumkan akan ada misa di kampus dan aku mengajak Ia untuk ikut misa bersama. Tentu saja karena aku saat itu tidak tahu kalau Ia ternyata muslim. Saat kuajak Ia hanya tersenyum dan aku berdiri 15 menit di luar aula menunggunya bersama satu temanku. Minggu depan saat kelas listening ternyata ada perubahan nomor tempat duduk dan Ia tidak duduk di sebelahku lagi.

Beberapa minggu setelah peristiwa tersebut, aku bertemu Ia saat sedang pulang kerumah dari kostan, aku melihat Ia memakai kerudung, sontak aku langsung bertanya, “Ia, maaf, lo muslim?”, dan Ia mengiyakan jawabanku. Aku langsung berkata, “Ya ampuuun.. Maaf ya, kemaren gw semena-mena ngajak lo misa, gw gak tau.” Ia tersenyum dan sejak saat itu, entah bagaimana ceritanya, kami menjadi semakin dekat.

Kami sering bersama saat kuliah, terutama kalau memiliki jadwal kuliah yang sama. Ia adalah orang yang selalu bersemangat dan tersenyum. Kadang bahkan terlalu bersemangat saat orang – orang disekitarnya tidak, bisa jadi kekurangan dan kelebihan. Tetapi aku, memilih itu sebagai salah satu kelebihannya. Rasa sayangnya terhadap sahabat dan keluarga tak pernah habis. Walaupun aku merasa tidak selalu jadi orang yang baik dihadapannya, kadang aku jutek, kadang aku mood-moodan, kadang aku tak mau diganggu saat sibuk, rasa sayang Ia tak pernah habis untukku.

Kami memiliki banyak masalah yang sama, kisah hidup kami memang mirip – mirip di beberapa hal. Dulu kami sama – sama punya pacar yang beda agama, Ia punya pacar Katolik dan aku punya pacar Islam. Aku sempat berpikir andaikan pacar kami bisa ditukar, tapi kami sama – sama tidak bersedia, karena saat itu kami sayang pacar kami masing – masing. Hehehe..

Cobaan hidup Ia sangat berat, tapi aku yakin dengan mental dan semangat yang seakan tak pernah habis Ia miliki, Ia sanggup menghadapi segalanya. Aku menangis saat Ia bercerita panjang lebar tentang masalah hidupnya, dan Ia pun menangis saat aku berbagi kisah hidupku. Selain tangisan, tentu saja kami lebih banyak berbagi tawa dan kebahagiaan bersama.

Sebagai anak dari seorang pejabat polisi yang cukup tinggi (kalau jalan sama Ia tak pernah khawatir ditilang, karena kalau ditilang dia tinggal telepon Ayahnya dan bebaslah kami), Ia tidak pernah sombong. Bahkan dengan semua yang Ia miliki saat ini, ia tidak pernah sombong. Itu yang membuatku nyaman sekali dengannya.

Kami juga sama – sama suka nyasar, di Jakarta atau di Bali, tak pernah kami lolos dari jerat sang nyasar. Walaupun aku bukanlah navigator yang bisa mengarahkan Ia saat menyetir, sekali lagi, Ia tidak pernah marah padaku. Mungkin Ia sudah jatuh kasihan melihat wajahku yang memelas. Wkwkwkw..

Dan di AKSEK/LPK Tarakanita jugalah aku bertemu dengan salah satu sahabatku yang punya nama sama panjangnya dengan kereta, Theresia Legio Maria Lira Don Bosschow (bener gak Neq, ejaannya?). Dulu grup kami ada 5 orang, aku, Ia, Lira, Ari, Toeska dan Renny. Lira kemana – mana selalu bersama Ari. Tetapi selepas kuliah, kami justru lebih sering jalan bareng. Mengingat Ia tinggal di Bali.

Lira adalah pendengar yang sangat baik. Dia tak pernah lelah mendengarkan keluhan – keluhanku, kisah – kisah hidupku, tangisanku, kemarahanku, pokoknya semua beban yang ada di otakku. Aku merasa mungkin kalau aku di posisi dia, aku belum tentu bisa sesabar itu.

Lira memiliki hati yang baik dan bijaksana. Dia juga punya tawa khas yang bisa membahana seantero jagad mall.. Hehe.. Soalnya kalau kita janjian pasti sebagian besar di mall. Dan dia juga tak pernah marah, kalau aku terlambat datang saat kita janjian. “Gw udah terlatih, neq” Katanya. Entah aku harus malu atau sedih mendengarnya. Maaf ya Neq, I love you sayaaaang.. Hehehe..

Pengalaman dengannya yang sulit kulupakan adalah saat kami harus tambal ban di jam 2 pagi, pulang dari menonton Java Jazz yang diujung belahan Jakarta sana. Kakiku sampai biru – biru karena aku membawa motor laki – laki yang cukup tinggi dan berat. Tapi saat kejadian, tak satupun keluhan keluar dari mulut kami berdua, yang ada hanya senyum dan tawa yang membahana itu. Aku akhirnya menginap di kostan Lira dan ternyata.. Portal kompleks menuju kostan Lira ditutup di berbagai penjuru, alhasil, keliling – kelilinglah kami mencari portal yang dibuka sampai jam 3 pagi walaupun akhirnya kami nyelip – nyelip di sisi portal dengan penuh perjuangan.

Tak seperti Ia dan aku yang menceritakan semua kisah hidup kami, Lira cenderung tertutup dengan kisah hidupnya. Lira hanya menceritakan sekilas –sekilas kisah hidupnya tetapi dia adalah pendengar yang terbaik nomer satu buatku.

Itu adalah kisah dua sahabat terbaikku sampai saat ini dan dengan sepenuh hati aku berharap, semoga mereka tetap menjadi sahabat terbaikku sampai tua nanti. Sampai kami memiliki banyak anak cucu, bahkan sampai kami menutup mata kami.

Senin, Mei 30, 2011

Dear Diary

Hidup ini membingungkan.. Ya.. Sangat membingungkan..
Kadang aku pikir, gampang - gampang saja memecahkannya..
Namun.. karena satu dan lain hal, pemecahan suatu masalah bisa menjadi sangat sangat rumit..

Pemikiran sederhana yang selama ini aku agungkan, perlahan - lahan mulai tergusur dengan segala hal rumit dan yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya..

Masalah rumit.. Orang rumit.. Kepribadian rumit.. Atau situasi yang rumit?

Semua hal tiba - tiba tidak bisa kumengerti.. Tidak mampu kutelaah dengan akal sehatku.

Dimana kesederhanaan yang agung itu?

Apakah dia bersembunyi dibalik arogansi?
Atau dia sengaja disembunyikan atas nama kepentingan suatu pihak?

Aku sudah berlari cukup cepat.. Tapi semua yang kukejar seakan menjauh..

Aku sudah menemukan pemecahan masalahnya.. Aku sudah mencoba bersuara.. Tetapi semua begitu membingungkan..

Kadang suaraku tidak didengar.. Dan aku menjadi tidak ingin bersuara lagi..
Ketika aku tidak bersuara, aku seperti dianggap tidak punya pendirian..

Aku merasa tidak perlu ikut andil, tetapi aku dianggap perlu untuk ikut andil..
Ketika suatu saat aku dengan sukarela ikut andil, aku seperti dianggap ikut campur..

Rumit sekali.. Dan aku sama sekali tidak bisa memastikan apa ini..

Satu yang kupinta padaMU Tuhan.. Jika ini memang jalanku.. Mampukan aku untuk melalui semua ini.. Karena aku tahu KAU tidak akan pernah meninggalkanku..

Dan aku tidak perlu khawatir karena KAU selalu besertaku.. Dengan semua cara unikMU..

Kamis, Mei 05, 2011

What If?


What is happiness?

Happiness is me?
Happiness is you?
Happiness is they?

What is exciting?
What is relief?
What is smile?
What is condolence?
What is angry?
What is happy?
What is lauging out LOUD?

What is me?
What is heart?
What is love?
What is life?
What is world?

Who are you?

What is believe?
Why should believe?

How to be honest?
How to make all simple?

Thinking about myself?
Thinking about another people?

Why them?
Why me?

Why?

TELL ME!!!

Sabtu, Maret 12, 2011

Each Tear by Mary J. Blige



I watched Oprah Winfrey Show recently and the guest star is Mary J. Blige. I didn't hear her song often, but what I know is, most of the song she sing have a powerful lyrics.

Mary lived in a depressive neighborhood as she get used to see woman being abused, drug addiction and so on. One moment, she pray on top a bridge and hope that God can change her life.. At that time, she got an "aha" moment, she saw sun came out between the dark cloud and she got strength to struggle and out of her depressive neighborhood.

She promised will be came back to her neighborhood, change and help young woman to be well educated and confident. Now, she open FFAWN (Foundation For the Advancement of Woman Now - http://www.ffawn.org/), to help young woman in getting better education, environment and work..

She also sing a wonderful song that inspire me so much, the title is "Each Tear", here are the lyrics :

There's something that I want to say,
But I feel I don't know how.
Until I just can't hold it one more day,
So I think I let it out.

You're on my mind more than I may show
You're in my heart more than you may know
And the last thing that I want,
Is for you to fall apart.
Your future will be clearer,
I want you to remember.

In each tear
there's a lesson, (there's a lesson)
Makes you wiser than before (wiser)
Makes you stronger than you know (stronger)
In each tear (each tear)
Brings you closer to your dreams
No mistake, no heartbreak
Can take away what you're ment to be...

We can't change the things,
That we done, that's in our past.
But fighting won't get us anywhere,
So if you want, then here's my hand...

Every night there is one thing I do
I bow my head and I pray for you (pray for you)
And the last thing that I want (that I want)
Is for you to fall apart
Your future will be clearer
I want you to remember

In each tear
there's a lesson, (there's a lesson)
Makes you wiser than before (wiser)
Makes you stronger than you know (stronger)
In each tear (each tear)
Brings you closer to your dreams
No mistake, no heartbreak
Can take away what you're meant to be


Mary J. Blige is one of the most honest woman for me, she lived simple and help with simple reason..

12 Maret 2011


Dear Lord,

Aku merasa saat ini aku lebih banyak menggunakan mulutku daripada telingaku. Terlalu banyak kata - kata yang keluar.. Berbicara lebih banyak daripada bereaksi.. Dan itu membuat otakku agak tumpul.

Aku bukan apa - apa atau setidaknya, belum apa - apa.. Berkat dan rahmat yang berlimpah yang membuatku bisa seperti sekarang.. Karunia dan kesempatan yang tidak henti - hentinya Tuhan berikan padaku. Tuhan berikan lewat orang - orang di sekitarku.

Aku seperti kehilangan banyak moment, karena terlalu terpaku dengan satu hal. Merasa hal itu adalah sumber kebahagiaanku, padahal banyak sekali hal yang Tuhan berikan, banyak sekali kesempatan yang Tuhan sediakan untukku.. Tetapi tidak aku gunakan dengan baik.

Maafkan aku, Tuhan..
Aku tahu.. dan aku mengerti..
Mendengarkan harus dua kali lebih banyak dari berbicara..
Aksi dibutuhkan dua kali lebih banyak dari rencana yang tidak pernah terealisasi..
Idealisme tidak ada artinya tanpa tindakan..
Dan iman tanpa perbuatan.. adalah MATI..

Aku tak mau jadi mati, Tuhan..
Aku mau tetap berkarya..
Aku mau menghasilkan sesuatu..
Aku mau tidak hanya duduk diam dan menonton tivi..
Aku mau menjadi bagian dari suatu reaksi..
Reaksi positif.. Membawa dampak positif.. Bukan hanya mengeluarkan kata - kata positif..

Tuhan,
Beri aku kepekaan untuk tahu jalan mana yang Kau sediakan untukku
Beri aku keberanian untuk merubah apa yang bisa kuubah
Beri aku kesabaran untuk menerima apa yang tidak bisa kuubah
dan beri aku kekuatan untuk menghadapi semua peristiwa dalam hidupku..

Tuhan, aku mau imanku menjadi nyata..
Beri aku kebijaksanaan dan bukan hanya kekayaan..
Beri aku keberanian dan bukan kesombongan..
Beri aku kerendah hatian dan bukan arogan..
Beri aku hati yang mengasihi dan bukan hati yang penuh curiga..

Beri aku kedamaian.. Beri aku ketenangan.. Agar aku bisa selalu mendengarkan suaraMu.. Di tengah kebisingan.. Kebisingan di waktu tidur..

Kebisingan yang membuatku hilang kesadaran..

Sabtu, Februari 19, 2011

Positive Quotes




I’ve always have this penchant for inspirational positive quotes. It’s amazing what those mere strings of words can do. Seemingly simple. Yet interestingly profound.

If you’ve some time today, I invite you to join me in this self discovery journey as we go through this 50 wonderful inspirational positive quotes.

Indulge in the tranquil moment as you read with both your eyes and heart.

Remember, eyes may provide sight. But it’s the heart which gives insight.

Enjoy..


“Think like a man of action, and act like a man of thought.”
- Henri L. Bergson

“I am only one, but still I am one. I cannot do everything, but still I can do something. And because I cannot do everything I will not refuse to do the something that I can do.”
– Hellen Keller

“Half of the troubles of this life can be traced to saying yes too quickly and not saying no soon enough.”
- Josh Billings

“Even if you’re on the right track, you’ll get run over if you just sit there”
- Will Rogers

“Man often becomes what he believes himself to be. If I keep on saying to myself that I cannot do a certain thing, it is possible that I may end by really becoming incapable of doing it. On the contrary, if I have the belief that I can do it, I shall surely acquire the capacity to do it even if I may not have it at the beginning.”
- Mahatma Gandhi

“You can never cross the ocean unless you have the courage to lose sight of the shore.”
- Christopher Columbus

“To a brave man, good and bad luck are like his left and right hand. He uses both.”
- St Catherine of Siena

“When one door of happiness closes, another opens, but often we took so long at the closed door that we do not see the one that has been opened up for us”
- Helen Keller

“We don’t see the things the way they are. We see things the way WE are.”
- Talmund

“Every problem has in it the seeds of its own solution. If you don’t have any problems, you don’t get any seeds.”
- Norman Vincent Peale

“If you change the way you look at things, the things you look at change.”
- Dr Wayne Dyer

“The problem is not that there are problems. The problem is expecting otherwise and thinking that having problems is a problem.”
- Theodore Rubin

“Pessimist : A person who says that O is the last letter of ZERO, instead of the first letter in word OPPORTUNITY.”
- Anonymous

“Opportunity is missed by most people because it is dressed in overalls and looks like work.”
- Thomas A Edison

“Blessed are those who can give without remembering and take without forgetting”
- Elizabeth Bibesco

“Yesterday is history, tomorrow is a mystery. And today? Today is a gift. That’s why we call it the present.”
- B. Olatunji

“When you get to the end of the rope, tie a knot and hang on.”
- Franklin D Roosevelt

“Your attitude, not your aptitude, determines your altitude.”
- Zig Ziglar

“If you’re going through hell, keep going.”
- Winston Churchill

“The secret to success is to start from scratch and keep on scratching.”
- Dennis Green

“Champions aren’t made in gyms. Champions are made from something they have deep inside them a desire, a dream, a vision. They have to have the skill and the will. But the will must be stronger than the skill.”
- Muhammad Ali

“Most of the important things in the world have been accomplished by people who have kept on trying when there seemed to be no hope at all.”
- Dale Carnegie

“So many of our dreams at first seems impossible, then they seem improbable, and then, when we summon the will, they soon become inevitable.”
- Christopher Reeve

“Hard work spotlights the character of people. Some turn up their sleeves. Some turn up their noses, and some don’t turn up at all.”
- Sam Ewing

“There are those who work all day. Those who dream all day. And those who spend an hour dreaming before setting to work to fulfill those dreams. Go into the third category because there’s virtually no competition.”
- Steven J Ross

“Our greatest glory is not in never falling, but in rising every time we fall.”
- Confucious

“Many of life’s failures are people who had not realized how close they were to success when they gave up.”
- Thomas A Edison

“The main thing is to keep the main thing the main thing.”
- Stephen Covey

“Efficiency is doing things right. Effectiveness is doing the right things.”
- Peter Drucker

“Do you know what happens when you give a procrastinator a good idea? Nothing!”
- Donald Gardner

“Success is what you attract by the person you become.”
- Jim Rohn

“You have to ‘Be’ before you can ‘Do’ and ‘Do’ before you can ‘Have’.
- Zig Ziglar

“You can have everything in life that you want if you will just help enough other people to get what they want.”
- Zig Ziglar

“The test we must set for ourselves is not to march alone but to march in such a way that others wish to join us.”
- Hubert Humphrey

“Lots of people want to ride with you in the limo, but what you want is someone who will take the bus when the limo breaks down.”
- Oprah Winfrey

“Formal education will make you a living. Self education will make you a fortune.”
- Jim Rohn

“It isn’t what the book costs. It’s what it will cost you if you don’t read it.”
- Jim Rohn

“You must be the change you want to see in the world.”
- Mahatma Gandhi

“The future has several names. For the weak, it is the impossible. For the fainthearted, it is the unknown. For the thoughtful and valiant, it is the ideal.”
- Victor Hugo

“There is nothing more genuine than breaking away from the chorus to learn the sound of your own voice.”
- Po Bronson

“Do not go where the path may lead, go instead where there is no path and leave a trail.”
- Waldo Emerson

“Use what talents you possess, the woods will be very silent if no birds sang there except those that sang best.”
- Henry van Dyke

“Do not fear to be eccentric in opinion, for every opinion now accepted was once eccentric.”
- Bertrand Russell

“History will be kind to me, for I intend to write it.”
- Winston Churchill

“Life isn’t about finding yourself. Life’s about creating yourself.”
- George Bernard Shaw

“Live your life each day as you would climb a mountain. An occasional glance towards the summit keeps the goal in mind, but many beautiful scenes are to be observed from each new vintage point.”
- Harold B Melchart

“The tragedy of life doesn’t lie in not reaching your goal. The tragedy lies in having no goals to reach.”
- Benjamin Mays

“More often in life, we end up regretting the chances in life that we had, but didn’t take them, than those chances that we took and wished we hadn’t.”
- Anonymous

“An excuse is worse and more terrible than a lie, for an excuse is a lie guarded.”
- Pope John Paul I

“Don’t wish it were easier, wish you were better. Don’t wish for fewer problems, wish for more skills. Don’t wish for less challenges, wish for more wisdom.”
- Earl Shoaf

(from http://www.goal-setting-college.com/inspiration/inspirational-quotes/)

One More!! I got it from Mr. Wim Suryadi.. :)


Sweet words are easy to say, sweet things are easy to buy, but sweet people are difficult to find. Life ends when you stop dreaming, hope ends when you stop believing, happiness ends when you stop sharing. So share this with whom ever you consider a friend. To care without condition.. To talk without intention. To give and love with sincere heart..


Have a sweet day,

Ana

Rabu, Februari 09, 2011

Dear Lord


Dear Lord,

Maybe right now I really have no idea with all things happend to my life
Maybe right now I really have no idea what I am feeling

But later, I believe, YOU will reveal what it all means
YOU will reveal and give me clue to find out
To find out what it is
To find out what should I do

I believe, true, true believe that YOU have greater plan for me
For my life, for people around me
I believe that everything happends for a reason
I believe that YOU never leave me alone

Because I know I never walk alone
Because I know nothing will become useless
This tears will never waste

Lord, I love YOU..

Kamis, Februari 03, 2011

egois

Aku sama sekali ga bisa berpikir apapun
otakku seperti tidak mau berjalan
yang kuinginkan hanyalah beristirahat sepanjang - panjangnya
tidak mau mempedulikan apapun
siapapun
kapanpun
yang ada hanya aku, aku dan aku
bukan kamu, dia atau mereka.. bahkan kita
aku mau tidak mau tersenyum
aku mau diam dan tidak bersuara
bermain - main dengan otakku sendiri
bermain - main dengan perasaan
tak kenal kamu
tak kenal dia
tak kenal mereka
jangan ganggu aku saat ini
jangan pedulikan aku
karena aku hanya mau sendiri
menikmati kabut yang menyelimuti mataku
menikmati suara yang hanya aku saja yang dengar
aku sedang tak ingin berbagi
aku hanya mau sendiri

Sabtu, Januari 29, 2011

Berdansa!!


Feminisme.. Apakah saya pendukung feminisme? Bisa dibilang begitu.. Dalam arti yang positif tentunya. Saya tidak cenderung mengkotak - kotakkan apa yang seharusnya dilakukan laki - laki atau apa yang seharusnya dilakukan perempuan. Semua pekerjaan atau sikap.. Bisa saja dilakukan laki - laki dan perempuan.

Hal ini tertanam begitu dalam dalam benak saya karena didikan sejak kecil. Ibu saya adalah wanita yang pantang menyerah, kuat dan bersedia melakukan apapun untuk kelangsungan hidup anak - anaknya. Mulai dari mengelola toko kecil kami, mengurus anak, urusan rumah tangga dan lain - lain. Ibu selalu punya tenaga untuk melakukan segala hal, termasuk menjadi tulang punggung keluarga ketika keluarga kami mengalami masalah keuangan. Walaupun Ibu tidak pernah mengatakan secara langsung, tetapi dengan melihat dan meneladan segala hal yang dilakukan, saya merasa menjadi wanita mandiri adalah hal yang sangat penting. "Harga" laki - laki dan perempuan adalah sama dalam keluarga kami, laki - laki harus bersedia cuci piring atau mencuci baju jika yang perempuan tidak bisa, perempuan juga harus bersedia cuci mobil dan motor jika itu kendaraannya sendiri. Kami saling melengkapi dengan kekurangan dan kelebihan kami masing - masing.

Beberapa waktu lalu saya pulang ke kampung halaman ayah saya, Medan. Karena terakhir pulang adalah ketika saya masih SD, saya merasa cukup kaget dengan budaya disana. Wanita bekerja lebih berat dari pria, sebagian besar wanita bekerja di ladang dan sampai rumah mereka harus mengurus semua anak - anak mereka, melayani suami mereka, membersihkan rumah mereka, mencuci baju, memasak dll.. dll.. Sedangkan sang suami, yang mungkin tidak sekeras sang istri bekerja di ladang, bisa langsung minum - minum kopi di kedai, main kartu, merokok dengan teman - teman mereka dan sampai rumah.. Mereka langsung makan tanpa kewajiban membantu istri mereka yang harus bekerja lagi begitu sampai di rumah..

Pria dianggap lebih berharga dari wanita karena pria membawa marga atau nama keluarga. Ketidak adilan ini terus berlanjut dan berlanjut sampai sekarang. Perempuan harus bisa masak, perempuan harus rajin bersih - bersih, perempuan harus ikut kata suaminya nanti, mempersiapkan diri sebaik - baiknya untuk suaminya. Semua syarat dibebankan kepada perempuan.. Memasak, bersih - bersih dan mempersiapkan diri memang sangat penting.. Namun meski dilihat juga latar belakang sang perempuan.. Apakah dia wanita bekerja yang sudah harus berangkat sebelum matahari terbit dan pulang setelah matahari terbenam? Sang suami juga harus peka untuk turut membantu istrinya di rumah jika diperlukan dan hanya bekerja atau bersenang - senang di luar dan sampai rumah tidak mengerti kelelahan sang istri yang bekerja dari pagi lalu melakukan pekerjaan kedua di rumah.

Buat saya.. Saya tidak menginginkan lebih tinggi atau memerintah suami saya nanti.. Yang saya inginkan adalah kesetaraan gender. Dia dan saya adalah satu, kami saling mendukung satu sama lain, mendiskusikan segala hal, berdebat tentang hal-hal yang kami tidak sepaham dan pada akhirnya menerima satu sama lain dengan sepenuh hati.. Mengisi kekurangan dan kelebihan satu sama lain.. Bukan suami yang lebih tinggi dari istri dan istri bukan yang lebih tinggi dari suami..

Buat saya.. suami bukanlah pendamping hidup.. dan saya bukanlah pendamping hidup suami saya nanti.. Tetapi suami saya adalah hidup saya dan saya adalah hidup untuk
suami saya..

Seperti berdansa, kami melakukan gerakan bersama, selaras dan indah..

Amin!

Sabtu, Januari 15, 2011

Hal- Hal Yang Memberdayakan


Cinta tidaklah lemah,cengeng atau lembek. Cinta itu kekuatan positif dalam hidup! Cinta itu sumber segala yang positif dan menyenangkan.

Apa pun yang Anda inginkan untuk menjadi,lakukan dan miliki berasal dari cinta.

Kekuatan positif cinta dapat menciptakan apa pun yang menyenangkan, memperbanyak hal-hal yang menyenangkan dan mengubah apa pun yang negatif dalam hidup Anda.

Setiap hari, setiap saat, Anda memilih apakah akan mencintai dan memanfaatkan kekuatan positif - atau tidak.

Hukum tarik-menarik adalah hukum cinta, dan hukum inilah yang berlaku dalam hidup Anda.

Apa pun yang Anda berikan ke dalam hidup ini adalah yang akan Anda terima kembali dalam hidup. Berikanlah hal-hal yang positif, Anda menerima yang positif; berikanlah hal-hal yang negatif, Anda dapatkan kembali yang negatif.

Kehidupan tidak terjadi begitu saja pada Anda; Anda menerima segala hal dalam hidup Anda berdasarkan apa yang Anda berikan.

Entah pikiran dan perasaan Anda baik atau buruk, semuanya berbalik seotomatis dan setepat gema.

Orang-orang yang hidupnya menyenangkan lebih banyak memikirkan dan membicarakan tentang apa-apa yang mereka sukai ketimbang hal-hal yang tidak mereka sukai!

Bicarakan kabar baik hari itu. Bicarakan apa yang Anda sukai. Dan datangkan apa-apa yang Anda sukai itu bagi diri Anda.

Anda memiliki kemampuan tak terbatas untuk memikirkan dan membicarakan apa-apa yang Anda sukai, dan karena itu Anda memiliki kemampuan tak terbatas untuk menghadirkan segala sesuatu yang menyenangkan dalam hidup ini kepada diri Anda.

Berikan cinta, karena ketika mencintai, Anda menggunakan kekuatan paling dahsyat di semesta.


(Dikutip dari "The Power" by Rhonda Byrne)

Kami Bahkan Tak Sempat Berfoto


Ramona Sylviana.. Dia sahabatku, kami sudah mengenal sejak 2007. Waktu itu aku pertama kali pindah ke perusahaan media dan meja kami tepat bersebelahan. Baru 5 menit bicara, kami sudah langsung akrab dan tahu kalau kami cocok. Sama – sama lulusan Tarq dan memiliki posisi yang sama juga di sana.

Dan hari ini.. setelah sekian lama kita ga ketemuuu.. Kita ketemu di Citooos.. Seneng banget karena sekarang dia sudah hamil hampir 6 bulan.. Dia tampak lebih gemuk, cantik dan segaaar.. soalnya kan kita berdua itu sama – sama bakat kurus, jadi makan sebanyak apapun jarang jadi lemak. Waah.. berarti nanti kalau aku hamil, jadi cantik juga yaah.. Hehe..

Kembali ke Mona atau yang lebih sering aku panggil Monce, karena dia juga sering manggil aku Ance.. Kita ngobrol tiga jam tanpa terasa.. Dan memang ga bisa lama – lama jalan karena dia hamil dan suka mual sore – sore. Mona adalah tipe pendengar yang baiiik sekali dan dia jarang memandang satu hal dari sisi negatif. Dia juga sering tersenyum dan tertawa..

Dia banyak memberikan masukan – masukan padaku.. Dan dia tulus.. Aku dapat merasakannya.. Aku tak merasakan ada niat politik *halah !! berat !!* dibalik kata – katanya, di balik senyumnya ataupun dibalik tawanya. Aku tahu, dia baik pada semua orang.. Entah orang itu penting bagi dia atau tidak.. Entah dia punya hutang budi dengan orang itu atau tidak..

Banyak orang begitu saat ini, tidak bisa seperti Moncee. Misalnya, ada orang yang dulu ketika aku tidak ada hubungan apapun dengannya, dia tidak punya kepentingan apapun padaku atau tidak membutuhkanku sama sekali, dia sama sekali tidak mau menegurku, bahkan ketika aku menyapa atau senyum padanya sekalipun.. Tapi sekarang, ketika mau tidak mau dia harus sering berurusan denganku, dia mendadak bisa baik hati kepadaku.. Tapi kan Yesus mengharuskan kita untuk baik hati pada semua orang bukan? Tidak boleh dendam dan lain – lain.. Tapi untuk urusan orang yang satu ini.. Aku rasa harus ada orang yang menegurnya.. Tapi hatiku sudah terlanjur keras untuknya, sudah terlanjur menjaga jarak dan tidak berniat untuk mengenalnya lebih jauh.. Dan yang lebih aku benci dari diri sendiri adalah.. Aku tahu bahwa aku mengecewakan beberapa pihak dengan sikap diamku ini.. Aku tak mampu untuk mengatakan langsung padanya seberapa menyebalkannya dia dulu, sekarang terkadang masih menyebalkan sih... Seberapa menjengkelkannya dia jika sikap dominasinya muncul.. Aku malah memilih untuk mundur.. Karena aku sudah terlalu pusing dengan segala hal.. Termasuk pusing dengan dia.. Aku hanya mampu mengatakan padanya secara samar – samar.. dan entah.. apakah dia mendengarkanku? Hmm.. Siapa diaaa? Monce tau orangnya.. :)

Aku sadar aku tidak bisa mengharapkan semua orang seperti Monce sahabatku.. Aku pasti menemukan bermacam – macam orang dengan bermacam – macam latar belakang yang tidak semua kumengerti. Karena yang kumengerti hanya satu hal yang sederhana, kita harus baik kepada semua orang.. Itu saja.. Karena Tuhan juga baik sama kita.. Sepertinya aku sudah tahu jawabannya, tapi sekarang jawabannya kusimpan dalam hati saja.. Jika jawaban itu sudah kulakukan.. Akan kupublish.. ku-share.. ku-upload..

Baiklah, balik ke Monce. Kita ngobrol 3 jam.. Lalu ke Times.. Lalu keliling – keliling.. Saking menikmatinya.. Aku bahkan tidak ingat untuk berfoto.. Kenang – kenangan melihat Monce saat hamil.. Tapi tak apa.. Kenangan perutnya membesar dan wajahnya yang tambah fresh itu akan selalu terekam di otakku.. Untuk waktu yang lamaaaaaa.. Thanks Monce.. Thanks for give me new fresh air.. New fresh atmosphere.. Semoga anakmu nanti bisa jadi sebaik ibunya, seramah ibunya dan setulus ibunya.. Pastiii.. :)

Heart Said, "Absence!!"


Banyak waktu hilang kusia – siakan
Banyak kebaikan kusia – siakan
Banyak kesempatan kusia – siakan

Aku menjadi bukan diriku sendiri
Kenapa ini bisa terjadi?
Tentu saja itu karena otakku sendiri
Otakku yang saat ini lebih sering bermain kata – kata

Kata – kata itu kadang membingungkanku
Kata – kata itu dirancang untuk memenuhi ruang kosong di otakku
Tapi karena sekarang aku jarang sekali menulis
Kata – kata itu jadi terlalu penuh
Bercampur aduk, mampet dan sukar untuk keluar

Aku memilih untuk menyimpan sebagian besar dari kata – kata itu
Menguncinya dalam brankas yang aku sendiri tidak tahu nomor sandinya
Brankas yang sekarang aku lupa disimpan dimana

Maka ketika aku memutuskan untuk mengeluarkan kata – kata itu di saat yang tepat, kata – kata itu hilang dan tersumbat
Banyak sampah.. Banyak sampah yang kudengar dan kusimpan dalam – dalam

Waktu, kebaikan dan kesempatan malah kubuang jauh – jauh
Jauuuuh sekali.. Kubuang atas nama ego.. Kubuang atas nama kekeras kepalaan..
Kubuang atas nama arogansi, kesombongan, gengsi dan entah apa lagi..
Padahal aku tak punya apa – apa..

Ya! Aku tahu dimana brankas itu tersimpan..
Brankas itu tersimpan dibagian terdalam otakku dan tidak kelihatan karena tertutup oleh Egoku sendiri.. Kekeras kepalaanku.. Terkubur oleh arogansi, kesombongan, gengsi dan yang paling menutupi semua adalah.. KETAKUTANKU SENDIRI..
Nomor sandinya adalah hati.. heart..

Hate to admit!! But it’s true..
I should give my brain a break.. and start to use my HEART..

Minggu, Januari 02, 2011

Hyper-Ballad by Bjork


we live on a mountain
right at the top
there's a beautiful view
from the top of the mountain
every morning i walk towards the edge
and throw little things off
like:
car-parts, bottles and cutlery
or whatever i find lying around

it's become a habit
a way
to start the day

i go through this
before you wake up
so i can feel happier
to be safe up here with you

it's real early morning
no-one is awake
i'm back at my cliff
still throwing things off
i listen to the sounds they make
on their way down
i follow with my eyes 'til they crash
imagine what my body would sound like
slamming against those rocks

and when it lands
will my eyes
be closed or open?

i'll go through all this
before you wake up
so i can feel happier
to be safe up here with you


(Hyper-Ballad by Bjork)