Sabtu, Januari 15, 2011

Kami Bahkan Tak Sempat Berfoto


Ramona Sylviana.. Dia sahabatku, kami sudah mengenal sejak 2007. Waktu itu aku pertama kali pindah ke perusahaan media dan meja kami tepat bersebelahan. Baru 5 menit bicara, kami sudah langsung akrab dan tahu kalau kami cocok. Sama – sama lulusan Tarq dan memiliki posisi yang sama juga di sana.

Dan hari ini.. setelah sekian lama kita ga ketemuuu.. Kita ketemu di Citooos.. Seneng banget karena sekarang dia sudah hamil hampir 6 bulan.. Dia tampak lebih gemuk, cantik dan segaaar.. soalnya kan kita berdua itu sama – sama bakat kurus, jadi makan sebanyak apapun jarang jadi lemak. Waah.. berarti nanti kalau aku hamil, jadi cantik juga yaah.. Hehe..

Kembali ke Mona atau yang lebih sering aku panggil Monce, karena dia juga sering manggil aku Ance.. Kita ngobrol tiga jam tanpa terasa.. Dan memang ga bisa lama – lama jalan karena dia hamil dan suka mual sore – sore. Mona adalah tipe pendengar yang baiiik sekali dan dia jarang memandang satu hal dari sisi negatif. Dia juga sering tersenyum dan tertawa..

Dia banyak memberikan masukan – masukan padaku.. Dan dia tulus.. Aku dapat merasakannya.. Aku tak merasakan ada niat politik *halah !! berat !!* dibalik kata – katanya, di balik senyumnya ataupun dibalik tawanya. Aku tahu, dia baik pada semua orang.. Entah orang itu penting bagi dia atau tidak.. Entah dia punya hutang budi dengan orang itu atau tidak..

Banyak orang begitu saat ini, tidak bisa seperti Moncee. Misalnya, ada orang yang dulu ketika aku tidak ada hubungan apapun dengannya, dia tidak punya kepentingan apapun padaku atau tidak membutuhkanku sama sekali, dia sama sekali tidak mau menegurku, bahkan ketika aku menyapa atau senyum padanya sekalipun.. Tapi sekarang, ketika mau tidak mau dia harus sering berurusan denganku, dia mendadak bisa baik hati kepadaku.. Tapi kan Yesus mengharuskan kita untuk baik hati pada semua orang bukan? Tidak boleh dendam dan lain – lain.. Tapi untuk urusan orang yang satu ini.. Aku rasa harus ada orang yang menegurnya.. Tapi hatiku sudah terlanjur keras untuknya, sudah terlanjur menjaga jarak dan tidak berniat untuk mengenalnya lebih jauh.. Dan yang lebih aku benci dari diri sendiri adalah.. Aku tahu bahwa aku mengecewakan beberapa pihak dengan sikap diamku ini.. Aku tak mampu untuk mengatakan langsung padanya seberapa menyebalkannya dia dulu, sekarang terkadang masih menyebalkan sih... Seberapa menjengkelkannya dia jika sikap dominasinya muncul.. Aku malah memilih untuk mundur.. Karena aku sudah terlalu pusing dengan segala hal.. Termasuk pusing dengan dia.. Aku hanya mampu mengatakan padanya secara samar – samar.. dan entah.. apakah dia mendengarkanku? Hmm.. Siapa diaaa? Monce tau orangnya.. :)

Aku sadar aku tidak bisa mengharapkan semua orang seperti Monce sahabatku.. Aku pasti menemukan bermacam – macam orang dengan bermacam – macam latar belakang yang tidak semua kumengerti. Karena yang kumengerti hanya satu hal yang sederhana, kita harus baik kepada semua orang.. Itu saja.. Karena Tuhan juga baik sama kita.. Sepertinya aku sudah tahu jawabannya, tapi sekarang jawabannya kusimpan dalam hati saja.. Jika jawaban itu sudah kulakukan.. Akan kupublish.. ku-share.. ku-upload..

Baiklah, balik ke Monce. Kita ngobrol 3 jam.. Lalu ke Times.. Lalu keliling – keliling.. Saking menikmatinya.. Aku bahkan tidak ingat untuk berfoto.. Kenang – kenangan melihat Monce saat hamil.. Tapi tak apa.. Kenangan perutnya membesar dan wajahnya yang tambah fresh itu akan selalu terekam di otakku.. Untuk waktu yang lamaaaaaa.. Thanks Monce.. Thanks for give me new fresh air.. New fresh atmosphere.. Semoga anakmu nanti bisa jadi sebaik ibunya, seramah ibunya dan setulus ibunya.. Pastiii.. :)

1 komentar:

Ramona Sylviana mengatakan...

Ancheee...gw baru liat blognya...pa kabar? Miss you so much...ak sdh add IG mu😘😘