Minggu, Maret 15, 2009

Mati Lampu Seharian

Tau ga? Tau ga? Hari ini rumah gw mati lampu dari jam 2 siang smp jam 10 malem. Tapi gw senang.. soalnya banyak hikmah dan kejadian bombastis, fantastis, inovatif (mulai berlebihan..) terjadi dalam rentan waktu 8 jam tersebut. Dan hikmah serta kejadian itu adalaaah :

1. Mati lampu bikin keluarga jadi makin deket. Kenapa? Karena kalo lampu nyala, kita semua pasti pada sibuk sendiri - sendiri. Ada yang sibuk di depan tipi, radio, laptop atau HP. Nah, kalo lampu ga nyala kan otomatis kita ga bisa ngapa2in jadi semua ngumpul deh di ruang tengah, ngobrol, nyanyi2..

2. Gw bisa selesai baca buku yang gw beli sebulan lalu. Kalo lampu nyala, gw baca buku ini dikit2 karena banyak kegiatan lain yang bisa gw lakuin. Tapi berhubung mati lampu, ya tu buku dihajar ampe abiiizzz.. Bagus lo! Judulnya "Honeymoon With My Brother" by Franz Weizner (gonna make a review about that book someday). Seru juga baca buku diterangi lilin dan lampu senter.

3. Mandi pake aqua galon bikin kulit lebih halus.. Beneran! Berhubung sanyo mati dan air abis, terpaksa galon dipake buat mandi. Lumayan, 12ribu sekali mandi. Hehehe..

4. Masak pancake saat gelap = gosong dan berantakan. Tapi teteup enak karena udah kelaperan dan ga bisa masak nasi walaupun celana ketumpahan selai coklat.

5. Bosen dirumah.. Kami sekeluarga berbondong - bondong jalan ke pasar malem deket rumah. Banyak nemuin barang yang lucu2 tapi murah disana. Dari sendal, kaos, kalung, tempat hp. Trus iseng2 coba permainan lempar gelang tapi ga ada yang berhasil.. *sigh*

6. Mendapatkan pelajaran baru : SELALU perhatikan baju ketika keluar rumah dalam keadaan gelap. Poin ini paling penting! Beneran! Karena rumah gelap, gw baru nyadar begitu sampe di pasar malem yang terang benderang kalo celana yang gw pake itu belepotan coklat pancake. Hiks!

7. Oia, satu lagi, tidur siang berasa lebih tentram dan damai..

Begitulah pengalaman dan hikmah yang gw dapet hari ini. Semoga berguna bagi rekan - rekan sekalian.. Smangadh!

Sabtu, Maret 14, 2009

Pengakuan Seorang Penipu

Aku sering menipumu kura – kura.. ya, menipumu!
Aku sering mengingkari semua pertanyaanmu..
Dan mungkin, aku menyakitimu..

Aku menipumu ketika kau bertanya, menyesalkah aku dengan keputusan berpisah kita, aku menjawab “Tidak..”
Padahal kenyataannya, aku menyesali setiap detik keputusan pisah kita..

Aku menipumu ketika kau berkata, “Aku merindukanmu..” dan aku tidak menjawab apa – apa.. Bahkan aku memalingkan muka..

Aku menipumu ketika kau berkata, “Aku mencintaimu..” dan aku tidak menjawab apa – apa.. Bahkan aku memalingkan muka..

Aku menipumu ketika kau berkata, “Bagaimana kabarmu?” dan aku berkata, “Aku baik – baik saja dan aku bahagia”. Padahal aku merasa hampa..

Aku menipumu berkali – kali seperti aku menipu diriku sendiri..
Aku berlindung dan selalu mencari pembenaran diri atas semua ini..
Merancang setiap alasan dan analisis yang kubuat menjadi logis..

Padahal semuanya adalah kebohongan dan kebohongan..

Entah kenapa aku melakukan ini.. Yang aku tahu bahwa, sampai saat ini aku masih sama.. sama seperti pertama kali aku menyadari kalau aku membutuhkan dan menyanyangimu..

Entah kenapa aku sulit untuk jujur, setiap aku menatapmu, semua kata – kata hilang.. Yang ada adalah usaha untuk mempertahankan diri supaya aku tidak hanyut.. tenggelam..

Maafkan aku kura – kura, mungkin ini tak adil untukmu. Penyesalan selalu datang belakangan. Tapi kenapa ketika aku ingin kembali padamu, aku melihatmu sudah berpaling.. Mungkin aku terlambat.. Mungkin ini sia – sia.. Tapi paling tidak, aku sudah mencoba jujur dan melepaskan semua beban..

Paling tidak, aku sudah membuat pengakuan.. pengakuan seorang penipu..

Sabtu, Maret 07, 2009

Cerita Tentang Panda


Aku punya cerita tentang makhluk bernama Panda. Dia baru sebentar muncul di hidupku. Kita sering bertemu hanya lewat ketikan huruf.. kata.. kalimat..
Sesekali dalam seminggu atau beberapa kali dalam sehari..

Tapi anehnya setiap bertemu, Panda selalu lari. Dia pergi secepat bayangan sebelum aku sempat menyapanya. Lucu memang..

Tapi aku senang berteman dengannya.

Diam – diam aku mulai memperhatikannya.

Diam – diam aku mulai mencari tahu tentang dirinya.

Ini fragile.. masih terlalu dini..

Tapi dia cukup kuat untuk membuatku lupa dengan obsesiku sebelumnya.

Dia bisa membuatku sedikit demi sedikit mengembalikan kata – kata indah yang dulu mulai menghilang dari otakku

Kata – kata itu belum sepenuhnya muncul ke permukaan, mereka masih malu – malu
Mereka masih ragu – ragu akankah aku mempergunakan mereka dengan baik seperti sebelumnya atau tercebur dalam pembuangan yang sia – sia

Aku berharap.. ini tak hanya berlangsung sementara

Bersahabat seribu abad..

Aku berharap.. Panda tidak seperti makhluk – makhluk lain.. yang tiba – tiba mendekat namun lari begitu saja. Menganggap aku tidak ada ketika aku memutuskan untuk hanya berteman dengan mereka..

Yang memandangku dengan sebelah mata ketika aku tidak memberikan reaksi apa – apa atas pendekatan mereka. Padahal yang aku mau sekarang Cuma satu, teman untuk berbicara dan berlanjut sebagai sahabat. Itu dulu.. dan selanjutnya kita pikirkan kemudian..

Menata pikiran yang kusut. Belajar dewasa untuk memandang hidup. Belajar membuat keputusan yang tepat dalam waktu yang singkat. Itu semua tidak bisa berjalan dengan instan..

Tapi Panda.. sampai saat ini, kamu termasuk salah satu makhluk yang membuatku nyaman.. Slowly but sure.. semoga aku bisa sabar.. dan semoga kamu juga bisa sabar.. Semoga kita bisa sabar..

Tulisan Ga Jelas..

Halu.. long time not see. Selama ini aku selalu sibuk dengan berbagai macam urusan yang sebenarnya tak perlu dibesar – besarkan. Pekerjaan.. masalah.. semua itu biasa dalam hidup. Tapi entah kenapa, aku selalu menganggap semua itu hal besar, merintangi dan membuatku bingung. Rasa bingung itu tetap bertahan sampai saat ini, hanya saja, suasana yang kurasakan sekarang isi sangat langka. Santai.. Kata – kata itu jarang sekali kusebutkan akhir – akhir ini. Aku kehilangan banyak momen sederhana namun menyenangkan. Dan sepertinya aku jadi orang yang cukup menyebalkan akhir – akhir ini. Semua masalah yang kubesar – besarkan, sikap sok sibuk dan obsesi terhadap seseorang membutakan hatiku.

Tapi sekarang aku mencoba dan bertekad.. untuk lepas dari semua itu. Sulit memang meninggalkan kebiasaan menahun.. sedikit demi sedikit aku akan mencoba mengurangi semua.

Badanku cepet banget capek. Pundak tegang, kepala sering nyeri, seperti biasa.. pencernaan terganggu. Maag seringkali kumat. Dan yang paling menyeramkan adalah, jari – jariku sering kaku. Kebanyakan nempel ama keyboard kali yah.. hihi.. di kantor seharian tangan glued to keyboard. Di rumah jari juga masih gatel ajah, chatting atau browsing. Kebiasaan baca buku atau menulis pake tangan sudah lama aku tinggalkan. Padahal aku merasa itu adalah hobi yang bikin aku rileks. Membaca membuat otakku bekerja lebih cepat, mencerna kata demi kata. Dan menulis itu seperti orang melahirkan (meminjam kata – kata dari seorang teman, Mba Nieke), aku merasa lega setelah menulis. Dan rasanya berbeda bila menuangkan pikiran di computer dengan di kertas. Entah sugesti atau bukan tapi menulis di kertas terasa lebih memuaskan..

Tentang obsesi kepada seseorang, entahlah. Perasaan ini datang dan pergi. Dan sekarang aku sendiri tak tahu apa yang sebenarnya aku inginkan. Ingin lebih dekat, ga juga. Ingin jauh, ga juga. Semua masih membingungkan sekarang dan aku tidak akan membuat keputusan saat perasaan sedang campur aduk begini.

Dia panda..
Dia ozcat..
Dia kupu – kupu..
Dia todel..
Atau kura – kura sekalipun..
Semua tak bisa memaksaku sekarang..
Aku akan menunggu seperti semua menunggu..
Aku akan menyembuhkan dulu tsunami di otakku..
Entah seminggu..
Entah sebulan..
Entah setahun..
Atau berapa lama lagi..
Tapi yang pasti, sekarang aku mau begini dulu..
Berpikir untuk tahu, apa sebenarnya yang aku mau.
Dan lebih penting lagi, apa sebenarnya yang Tuhan mau..