Senin, Oktober 27, 2008

Cinta dan Kompromi

Cinta dan kompromi,,
Dua hal yang sepertinya beda tipis
Dengan cinta kita pasti bisa berkompromi dan dengan kompromi kita bisa mencintai
Dan gw mulai ragu dengan dogma yang gw anut sampai detik ini
Gw percaya kalau cinta akan datang tanpa kita undang
Percaya kalau suatu saat gw akan bertemu dengan seseorang yang benar2 bisa mencintai gw apa adanya
Seseorang yang gw cintai juga apa adanya
Tak perlu kompromi atau tetek bengek lainnya
Karena kelebihan dan kelemahan kami sudah otomatis saling melengkapi

Tapi sedikit demi sedikit gw sadar
Cinta itu butuh kompromi
Dan dalam berkompromi itu butuh cinta
Kelemahan pasangan bisa kita maklumi dengan cinta
Kelebihan pasangan bisa melengkapi kita dengan kompromi

Gw sadar.. kehidupan cinta di dunia ini ga selamanya sama kayak yang sering gw baca di novel atau nonton di film.

Berikut ini adalah cerita yang dikirim sahabat gw sejak kuliah.. Tria Sukmadewi. Dia pernah gw ceritain di blog gw sebelumnya, soal pernikahan dia yang bikin dejavu akan semua sahabat2 gw sejak SD sampai kuliah. Sekarang dia tinggal di Bali bersama sang suami berkewarganegaraan Belanda yang sangat dia cintai. Tapi.. ternyata.. hidup bersama itu bukan hanya soal cinta aja.. Banyak hal yang mempengaruhi kehidupan mereka. Mulai dari kendala budaya sampai bahasa. Mengharukan.. Tapi anehnya setiap kita diskusi tentang masalah ini di telpon kita malah ketawa2 terus.. Biar ga stress ya Ia.. sometimes we should laugh at our probs..

Ia, cerita lu gw muat di blog gw ya.. as my promise.. without editing lo.. Here it goes..

Surat untuk sahabat

Sahabatku,
Hari ini, 14 Oktober 2008, sudah 2 bulan lebih aku mengarungi bahtera rumah tangga dengan lelaki berkebangsaan Belanda. Perbedaan umur kami cukup jauh, lebih dari separuh umur aku. Namun perbedaan ini tidak terlalu kami permasalahkan, mengingat pada awal hubungan kami, kami sudah membicarakan hal ini masak-masak. Dengan berlandaskan cinta dan saling pengertian, maka kami putuskan untuk menikah pada pertengahan tahun 2008 silam. Walau aku akui, saat itu peran emosi sangat berpengaruh dalam keputusan kami berdua.

Sahabatku,
Hari ini, aku mengakui, bahwa membina rumah tangga itu tidaklah semudah yang aku bayangkan sebelumnya, khususnya dengan pria asing. Mengingat perbedaan bahasa yang sangat mendasar, demikian juga budaya dari masing-masing. Aku pastikan bahwa butuh lebih dari berjuta-juta kesabaran bagi kami berdua untuk saling memahami dan mengisi satu sama lain. Sebelum menikah, kami hampir pastikan tidak pernah mengalami kesulitan berbahasa. Bahasa Inggris sudah cukup menjadi bahasa pengantar sehari-hari bagi kami berdua. Mengingat suami aku tidak pandai berbahasa Indonesia, dan sebaliknya, aku hampir tidak bisa berbahasa Belanda. Ditambah diperparah dengan jumlah perbendaharaan bahasa Inggris kami yang memang pas-pasan. Alhasil aku pribadi menyadari betul ketimpangan masalah bahasa pada kami berdua. Seperti pasangan suami istri pada umumnya, beda pendapat atau cekcok masalah kecil pun pernah kami alami. Namun ketika suatu masalah menjadi besar, aku pribadi mengalami kesulitan untuk mengutarakan opini yang ada di hati aku. Hal ini pun dapat aku pastikan bahwa suami aku mengalami hal yang sama. Saat itu, kamus merupakan suatu benda yang paling berharga bagi kami berdua, tak jarang ketika ada beda pendapat, kamus Indonesia – Belanda lah yang selalu ada di tangan aku. Berharap masalah agar dapat segera diselesaikan.

Perbedaan antara budaya barat dan timur juga menentukan karakter pada diri kami masing-masing. Aku, yang masih memiliki darah keturunan dari Solo, Jawa Tengah, selalu berusaha selembut mungkin dengan suami. Dalam mengutarakan sesuatu sangat berhati-hati, selalu memikirkan perasaan orang lain, diskusi dan kompromi merupakan jalan terbaik bagi aku dalam mencari solusi masalah dan yang terakhir, sifat aku yang cenderung introvert pada suami. Aku sudah berusaha mati-matian untuk bisa sedikit bersifat ekstrovet, walaupun hasilnya tidak seperti yang diharapkan suami aku. Sifat aku seperti berkiblat pada gunung berapi, yang tidak selalu menumpahkan lahar, tapi jika waktunya memang pas untuk meledak, maka gunung berapi aku pun bisa meletus dengan dasyat, tapi itu hanya sesaat. Dalam hitungan jam, hujan larva bisa berubah menjadi lautan yang sangat tenang. Sedangkan suami aku mempunyai karakter yang 180° c berbeda dari aku. Beliau sangat ekstrovet dan blak-blakan, kalau berbicara langsung ke titik permasalahan, kalau sedang emosi sangat meledak-ledak. Jika hal ini terjadi hanya waktulah yang bisa sedikit menyurutkan emosinya, dan biasanya waktu ini dapat berlangsung cukup lama.

Sifat kekeluargaan yang sangat tinggi pada budaya Indonesia masih sangat melekat tinggi pada diri aku. Lain halnya dengan suami. Hal ini terbukti pada cara pandang kami yang berbeda ketika ada sanak family datang berkunjung ke rumah, bahkan keluarga inti aku. Saat itu aku berpandangan bahwa memang sudah sewajarnya jikalau keluarga datang, maka suatu kehormatan apabila mereka mau tinggal di rumah. Karena hal ini memang sudah kerap dan merupakan menjadi tradisi yang sangat menyenangkan di Indonesia. Apalagi ada pepatah yang terkenal seperti makan tidak makan asal kumpul dan memuliakan tamu akan menambah pahala yang banyak. Selain untuk tetap menjaga silahturahmi, pasti menyenangkan jika bisa melepas rindu dengan sanak keluarga. Sudut pandang suami berbicara bahwa keluarga lebih baik tinggal di hotel agar kami tentunya dan keluarga tetap mempunyai privasi kehidupan masing-masing. Memang tidaklah salah jika memiliki pemikiran seperti ini, tetapi alangkah tidak tepat untuk di adopsi di budaya timur, khususnya Indonesia. Hal ini dapat menimbulkan negative thinking bagi keluarga, karena mereka bisa berfikiran bahwa kehadian mereka akan merepotkan orang lain.

Sahabatku,
Perbedaan-perbedaan seperti ini akan kerap terjadi di kehidupan sehari-hari. Jadi aku pastikan jikalau tidak memiliki saling pengertian dan kesabaran yang tinggi dari masing-masing pihak, maka bisa dipastikan jalan yang di depan mata tidak akan mudah untuk dilalui bersama. Mungkin dari surat yang aku tujukan khusus untuk sahabat aku ini bisa menjadi bahan referensi hati bagi pasangan yang ingin meniti kehidupan dengan pria beda kebangsaan. Hal ini bukan untuk menakut-nakuti, tapi paling tidak dapat mempersiapkan mental dari awal. Sehingga jikalau memang suatu saat nanti menemukan masalah seperti ini maka tidak akan terkejut lagi atau menjadi “culture shock” bagi masing-masing pasangan. Semoga tulisan pengalaman hidup aku bisa menjadi pelajaran yang bermakna bagi semua sahabat aku. Akhir kata, sukses selalu untuk engkau wahai sahabat.


Bali, 14 Oktober 2008

Love,
Tria Wesling

Jumat, Oktober 24, 2008

Mengapa Glenn? Mengapa?




Hi all.. lagi sedih nih.. Atau tepatnya gw lagi kecewa.. ilfil.. pokoknya susah dijelaskan dengan kata2 deh. Uhm.. gimana jelasinnya ya? Perasaan ini tu sama seperti saat gw patah hati ketika gw tahu bahwa Stephen Gately personel Boyzone yang gw kagumi selama ini ternyata adalah seorang gay. Itu waktu gw SMP. Atau saat gw tahu bahwa Josh Hartnett jadian ama Scarlett Johnson (walaupun akhirnya putus ^_^)..

Gw sedih karena.. Gw ilfil banget ngeliat video klip Glenn Fredly yang duet ama Dewi Persik.. Mengapa Glenn? Mengapa? You look very awkward there.. Aneh banget! Gaya Glenn sama sekali ga cocok ama Dewi Persik. Cewek yang umurnya ga beda jauh dari gw, suka goyang heboh dan ngerasa keren waktu difoto sambil makan permen loli? Ah.. Gw ga abis pikir. Lagunya juga sama sekali ga enak! Gw sebel!

Glenn Fredly itu punya warna musik yang bener - bener khas. Setiap lagu yang dia nyanyiin baik lagu lama atau lagu dia sendiri selalu jadi 'beda'! Beda banggets.. Dan catchy banget di kuping gw. Tapi waktu gw liat video klip mereka.. Ga sepadan banget deh gaya Glenn ama Dewi Persik. Yang satu super heboh, yang satu cool tapi agak maksa goyang. Yang satu nyanyinya kayak uler kelilit.. yang satu lurus2 ajah.. Not OK!

Huh.. Gw sedih.. Glenn, Please.. Don't do it again.. :(

Kamis, Oktober 23, 2008

Foxtrot, Papa dan India (isu lama yang telat gw publish..)

Gw punya kebiasaan yang cukup aneh sebelum tidur. Kegiatan ini emang intens selalu gw lakukan sebelum tidur, tapi saat lagi sibuk2nya beraktivitas sehari2pun kebiasaan ini sering gw lakuin.

Gw punya kebiasaan…

Kebiasaan..

Apa hayoooooooooo???

Hehehehe..

Kelamaan ya?

Iya.. iya.. sabar! Pasti nanti gw kasih tau..

Kebiasaan gw itu adalah.. jreng.. jreng.. gw suka bercakap2 sendirian.. Gw akan bertanya dan gw menjawabnya sendiri, seakan2 gw sedang berbicara dengan Tuhan. Tuhan Yesusku..

Sebelum tidur setelah gw doa (bukan doa yang berat2 sih.. gw sebenernya bukan orang yang religius banget), gw menyempatkan diri bercakap2 dengan Tuhan Yesus. Dimulai dengan sapaan, bagaimana hari ini gw menjalani hari gw. Bahkan kadang2 Tuhan Yesus yang menyapa gw duluan dan mereview hari2 gw. Kata – kata dan kalimat meluncur begitu saja di benak gw.. Semuanya tanpa terencana. Sering, gw menemukan jalan keluar atau pandangan baru saat gw melakukan kebiasaan gw ini.. Atau bahkan saat gw nonton tipi, kebiasaan itu juga terbawa. Misalnya begini :

Waktu itu gw lagi nonton tivi. Terpampanglah adegan2 salah satu organisasi keagamaan yang bertindak anarkis. Mereka merusak dan mengancam para pedagang yang berjualan pada saat saudara - saudara muslim harusnya menjalankan ibadah puasa. Gw merasa sedih dan marah, mengapa mereka melakukan hal tersebut pada saudara – saudara mereka sendiri. Beberapa waktu lalu gw juga membaca berita yang mengatakan mereka menyerang sebuah aliansi yang sedang melakukan aksi damai tentang kebebasan beragama. Mereka melempari aliansi tersebut dengan pasir dan lada. Hm.. kalau memang alasannya agama, mengapa perbuatan mereka banyak merugikan orang, siapa yang sebenarnya mereka bela?

Dan tiba – tiba Tuhan Yesus duduk di samping gw. Dia tersenyum, memamerkan senyumNya yang lebih cemerlang dari semua bintang iklan pasta gigi..

Y : Hai Ana, lagi ngelamunin apa?
A : Tuhan, pasti Tuhan sudah tahu apa yang kulamunkan. Itu, aku sedih melihat salah satu organisasi keagamaan yang semakin hari kok tindakannya semakin menakutkan.
Y : Aku juga sedih Anakku. Mereka terkungkung pada dogma yang mereka buat dan pahami sendiri.
A : Betul, mengapa mereka tak mencoba cara damai ya Tuhan. Misalnya kalau mau menegur pedagang yang sedang berjualan di bulan puasa kenapa ga baik2 dulu. Para pedagang itu kan pasti punya alasan masing – masing. Misalnya tidak semua orang menjalankan puasa saat itu dan itu merupakan peluang bisnis untuk mereka. Kalau mereka tak berjualan dan hanya mengandalkan pemasukan saat buka puasa, otomatis mereka tidak memiliki pemasukan lebih. Padahal tau sendiri, di bulan puasa, harga kebutuhan pokok kebanyakan naik.
Y : Pikiranmu hampir sama dengan pikiranKu. Itulah mengapa Aku begitu menekankan dasar dari semua dasar, yaitu cinta kasih. Kalau kita bertindak berdasarkan cinta kasih, hasilnya pasti menyenangkan. Tetapi hasilnya tidak selalu secepat yang kita inginkan. Tapi yakin dan percayalah, Aku tidak pernah mengingkari janjiKu sendiri.
A : Iya Tuhan, dan aku yakin ajaran agama yang mereka anut juga mengajarkan kedamaian. Bukankah Engkau juga memberi kebebasan kepada semua orang untuk bertindak di dunia ini dan tidak bertindak sebagai penjagal yang mengganti gigi dengan gigi atau darah dengan darah.
Y : Tepat sekali. Kehidupan manusia di dunia ini pada hakikatnya bebas. Setiap hari Kuciptakan baik dan apa yang terjadi sesudahnya merupakan tanggung jawabmu.
A : Betul Tuhan, kalau kupikir, seandainya Tuhan itu sekeras organisasi keagamaan tersebut, semua orang di dunia ini pasti kena hukuman. Setiap orang itu punya kesalahan masing – masing. Dan manusia sama sekali tidak bisa menilai seseorang itu benar – benar baik atau tidak dengan adil. Karena yang benar – benar bisa menilai kesalahan, kebaikan atau amal yang kita buat itu hanya Engkau, Tuhan,
Y : (tersenyum) Hm.. Pemahamanmu baik sekali. Tidak ada yang bisa menggali hati manusia secara mendalam di dunia ini. Tetapi bukankah di dunia ini sudah ada lembaga – lembaga yang dibentuk untuk menangani masalah2 yang kamu sebutkan di atas. Semua ada prosedurnya dan tidak semua orang berhak untuk memotong prosedur tersebut. Tidak ada yang pasti di dunia ini, semua kondisional. Kita tidak dapat melihat situasi dari luar dan saat itu juga bertindak, apalagi sampai merugikan orang lain dan menimbulkan trauma berkepanjangan. Tetapi sekali lagi, menghakimi manusia berdasarkan dosa atau amalnya itu adalah mutlak hakKu.
A : Jadi sebenarnya siapa yang mereka bela, Tuhanku?
Y : Prinsip dan harga diri yang mereka buat sendiri, anakKu.
A : Hmm. Benar juga. Terima kasih atas diskusi kita malam ini Tuhan. Terima kasih selalu memberikan kata dan pemahaman baru padaku setiap hari..

Dosa, amal atau apapun yang telah kita perbuat di dunia ini tidak ada yang bisa mengukurnya dan tidak ada alat yang akurat untuk menentukan besar kadarnya. Semua yang kita perbuat, hanya Dia saja yang tahu persis. Dia yang tahu persis kedalaman hati kita. Hanya cinta kasih dan damai yang bisa membuat hidup kita lebih mudah dan nyaman.. Terima kasih Tuhan, terima kasih selalu memberikan kata dan pemahaman baru padaku setiap hari..

(Terinspirasi dari buku “Apa Kabar Kang Je?” karangan Anjar Anastasia. Terima kasih sudah menyadarkan gw bahwa gw bukan satu2nya orang di dunia ini yang punya kebiasaan aneh bercakap2 dengan sosok imajiner Tuhan Yesus di dunia nyata.)

Jumat, Oktober 10, 2008

Kangguru Melompat!

Lompat - lompat.. Setiap kali aku melihat kangguru dia selalu lompat – lompat..

Dia kelihatan selalu kelebihan energi

Energi suara..

Energi tertawa..

Dan energi melompat tentu saja..


Pertama dia selalu datang ke sarangku

Pertama aku selalu merasa jengah merasakan energi lebihnya

Kalau mau berteriak.. dia berteriak..

Kalau mau tertawa keras – keras.. dia tertawa keras – keras..

Kalau ingin mengatakan sesuatu, dia katakan sesuatu itu..

Tapi akhirnya kusadari rasa jengahku itu berawal dari rasa ketidak berdayaan

Ketidak berdayaan untuk bisa menjadi seperti kangguru


Aku selalu menahan emosiku

Ingin berteriak.. aku takut..

Ingin tertawa keras – keras.. aku takut..

Hanya di tulisan saja aku bisa tertawa sekeras – kerasnya..

Atau dalam hati dengan suara yang sangat sunyi..


Lalu terbentuklah rasa kagum pada sosok bernama kangguru

Dia bisa melakukan semua yang ingin dia lakukan

Dia bisa pergi ke semua tempat yang ingin dia datangi


Dan tiba – tiba kangguru datang dan mengatakan dia mengagumiku

You are the girl that I have been waiting for”? (These are ten words actually, and I only ask five! Too much.. ^_^)

Aku terheran – heran.. Bagaimana bisa seorang kangguru mengagumi aku?

Burung kenari yang biasa terbang pendek..

Mencicit pelan..

Dan masih belajar mengepakkan sayap..


Kangguru.. Kangguru..

Aku juga kagum padamu..

Nikmati saja dulu.. masa mudamu.. dimana kau masih bisa melompat sejauh yang kau mau.. Dan suatu saat mungkin aku mau belajar melompat darimu..

Atau sesekali pergi menjelajah bersamamu..

Kangguru dan burung kenari pasti bisa bersahabat baik..

Tapi hati – hati, jangan sampai lompatanmu menginjak sayapku.. ^_’

Rabu, Oktober 08, 2008

My Wildest Dreams..

My Wildest Dreams..

Semua orang pasti punya mimpi. Dan mimpi itu sendiri ada banyak macamnya. Mimpi terindah, mimpi termanis, teromantis dan juga mimpi terliar.. Gw sendiri punya dua mimpi yang bahkan kalo itu bener2 terjadi, gw ga tau apa gw akan sanggup melakukannya..

My first wildest dream is jadi sopir metro mini. Yup, betul sekali sopir metro mini yang demen ngebut.Gw suka banget naik metro mini yang lagi ngebut. Perjalanan gw ke kantor tiap pagi itu sangat menyenangkan. Sopir 74 yang gw tumpangin itu 80% semua demen ngebut dan mereka bisa banget nyelip2 di antara mobil2 bahkan saat keadaan jalanan lagi macet berat. Jadi kayaknya yah, menurut gw jadi sopir metro mini yang jago ngebut itu sangat menyenangkan. Gw akan duduk di bangku sopir, nyetir metro mini dengan jok kursi yang gw ganjel pake bantal bentuk anjing yang sekarang gw gunakan untuk ganjel kursi gw di kantor. Walaupun gw ngebut, keamanan dan kenyamanan penumpang akan selalu gw utamakan. Salah satunya, metro mini gw akan selalu full music. Setiap saat gw akan selalu nyetel musik. Misalnya Creed, Muse, Green Day, Oasis, Rivermaya.. Maliq ma Justin sekali2 boleh lah.. Those are my favorite bands.. Trus metro mini gw akan gw kasih AC. Alesannya sih selain biar penumpang gw tambah nyaman, gw jg ga kepanasan hehe..

Moto metro mini gw adalah biar ngebut yang penting senyum. Jadi anggapan bahwa sopir metro mini itu biasanya Batak dan sangar2 bisa gw tangkis. Walaupun gw sopir metro mini dan gw orang Batak, gw akan selalu ramah dan tersenyum. Dan mungkin gw akan minta Josh Hartnett buat jadi kondektur biar cewek2 banyak yang naik metro mini gw. Hehehe.. Tapi walaupun gw suka warna pink, gw ga akan mengganti warna metro mini gw dengan warna pink, karena menurut gw oranye adalah warna yang udah bener2 cucok buat metro mini. Gitu bo.. Say yes to orange metro mini!

And then, my second wildest dream adalah tinggal di tengah hutan. Gw ngebayangin gw dibesarkan oleh kedua orang tua gw di tengah hutan. Walaupun gw tinggal di tengah hutan, gw tetep bisa baca tulis karena orang tua gw pinter dan ngajarin gw banyak hal. Semua bahan makanan kita tanam dan cari sendiri. Ga ada yang beli. Trus gw bisa bahasa binatang dan punya buanyuaaak binatang peliharaan. Ada gajah, monyet, kijang, singa, kura – kura, kadal, uler, dll dll. Rumah gw terbuat dari kayu dengan atap daun rumbia. Walaupun sederhana tapi rumah gw itu bersih dan nyaman banget. Kamar mandinya ada di luar rumah. Gw si ngebayangin punya kamar mandi kayak di telenovela Marimar. Masih inget ga? Kamar mandinya dari kayu trus pancurannya dari kayu juga. Walaupun di luar gw ga khawatir kalo ada yang ngintip. Soalnya kan gw tinggal jauh di tengah hutan dan yang tinggal di sana Cuma gw n orang tua gw doang. Gw jg bisa berenang di sungai deket rumah gw sambil nangkep ikan. Sungainya jernih dan arusnya tenang. Wuih.. What a heaven!

Kalo gw bosen gw bisa manjat pohon ama monyet gw. Trus sama2 makan buah di atas pohon. Atau adu balap lari ama kijang gw. Atau manjat gunung ama gajah gw. Jadi kalo ntar gw capek, gw bisa numpang ama gajah gw..

Sampai suatu saat ada reporter tivi yang tampan dan baik hati dateng buat bikin film documenter ke hutan tempat tinggal gw. Badannya tinggi, tegap, rambutnya hitam dgn mata yang ramah. Lalu kita jatuh cinta dan menikah. Kita berdua tetap tinggal di dalam hutan. Trus gw bikin buku petualangan di hutan sedangkan suami gw itu terus bikin film documenter. Sesekali kita iseng2 dateng ke kota. Tapi kita berdua tetep lebih betah tinggal di hutan dengan anak2 kita yang lucu2 selama2nya..
Happily ever after..

The End

Okay folks.. Those are my wildest dreams. Gw sebenernya ga terlalu berharap ini bakal terjadi, karena life should be realistic, right? Tapi kalo terjadi ya gw ga nolak walaupun nanti agak takut. Ayoo.. siapa yang mau nemenin gw jadi sopir metro mini atau tinggal di hutan..??

Kamis, Oktober 02, 2008

Yakuza Moon, Gamubate Kudasai!*


Halu! Still on holiday. Selamat merayakan hari raya Idul Fitri 1429 buat semua orang di dunia yang merayakannya! Liburan banyak gw habiskan dengan nonton tipi, bantuin nyokap dan baca beberapa buku. Gw dah menyelesaikan 2 buku, yang pertama Can You Keep a Secret? karangan Sophie Kinsela. Seperti novel karangannya pertama (The Undomestic Goddess) yang dah gw baca, buku ini lucu banget, romantis dan ceritanya ga bisa ditebak. Interesting and entertaining novel!

Kmaren gw selesai baca buku Yakuza Moon karangan Shoko Tendo. Such a great book! Bener2 menyentuh. Gila.. perjuangan dia sebagai anak seorang yakuza itu hebat banget. Perjuangannya dari kecil menghadapi olok2 karena dia anak yakuza (preman Jepang), sempet hampir dilecehkan waktu kecil, trus masa remaja di mana ayahnya mulai bangkrut dan suka bawa hostes ke rumahnya, ia jadi yankie (cewek berandalan) di usia 12 tahun, jarang masuk sekolah, berjuang mengalami kecanduan narkoba dan seks, jadi gundik dan berkali2 dipukulin pasangannya, sampai akhirnya dia nemuin orang yang bener2 ngertiin dia dan jadi suaminya.

Suaminya (Taka) juga yakuza tapi akhirnya keluar dari yakuza demi Shoko. Do you know? Keluar dari yakuza mengharuskan Taka untuk memotong jari kelingkingnya. Penderitaannya belum berakhir dari situ. Kakaknya menikah sama anak tunggal yang kecanduan judi dan sering banget minjem duit ke dia. Dia hidup miskin dan kerja apa aja sampe harus menggugurkan kandungannya karena ga punya duit. Dia pernah kerja jadi administrasi di tempat pachinko, hostes dan penata rias. Dia sempet depresi dan masuk rumah sakit, cuci darah tapi akhirnya sembuh. Karena ga mau jadi beban suaminya terus, dia memutuskan untuk cerai dan akhirnya dia berjuang sendirian sampai sekarang. Dia berjanji mau hidup bener.. Gw bener2 salut ama Shoko Tendo. She’s a true fighter. Dan gw harap gw bisa punya semangat dan mental baja seperti dia. Dia punya tato di seluruh dada, perut, lengan atas dan punggungnya. Tato bergambar seorang wanita bernama Jigoku Dayu, tokoh nyata yang seorang pelacur kelas atas, tinggal di Sakai. Dayu bekerja sampai bisa menebus dirinya sendiri, tough life! Shoko merasa lebih kuat begitu ia memiliki tato, ia berumur 20 tahun saat itu. Di lengan atasnya ada tato sepasang naga.

Gaya ceritanya menarik, lugas dan dia ga ngerasa dirinya orang paling menderita di seluruh dunia atau perlu dikasihani. Dia kuat dan akan selamanya jadi kuat. Penderitaan dan cobaan akan terus terjadi selama kita hidup. Shoko mengumpamakan hidupnya seperti bulan, yang selalu berubah dan pasang surut. Hidup baru dia umpamakan dengan bulan baru, berubah menjadi bulan sabit dan terus berjalan sampai bulan separuh. Ketika ia gagal dan tidak dapat melanjutkan rencananya, ia memulai hari baru dengan bulan baru pula. Ia akan mengulangnya dari bulan sabit dan berharap akan hidup bahagia ketika bulan purnama dan bersinar terang. It is such a beautiful philosophy! Well Shoko, I truly hope that you can meet your happiness under the light of the full moon.

Gw berjuang dan setiap orang berjuang. Dengan kapasitas dan kemampuannya masing2.

Yakuza Moon, Gamubate Kudasai!
(*Bulan Yakuza, Selamat Berjuang!)