Sabtu, Maret 24, 2012

Psikogenesis : Shocking but True


Dua hari ini (25 dan 25 Maret 2012) aku dan kakakku mengikuti ret – ret psikogenesis yang diselenggarakan Gerejaku. Awalnya, hanya karena aku sangat merindukan ret – ret, suasana hening yang lebih dekat dengan Tuhan. Aku sudah mulai bosan dengan hiruk pikuk hidup modern ini, hidup yang hanya berkisar di bekerja, nonton, karaoke atau makan dan bertemu teman – teman. Masalah yang baru saja kuhadapi juga membuatku merasa tersesat di kehidupan ini, dan aku merasa, aku mulai harus menyerahkan sepenuhnya hidupku pada Tuhan, bukan mati – matian mengubah hidup seperti yang kumau. Akhirnya aku menyadari, kalau hidup itu Tuhan yang menentukan dan dia yang tahu apa yang terbaik untukku. Alasannya hanya itu, ingin lebih dekat dengan Tuhan. Aku bahkan tidak mencari apa itu psikogenesis dan mengapa tema ret – ret kali ini adalah : “Psikogenesis : Mengenali Diri Sendiri”. Dengan tekad bulat aku berangkat ret-ret tanpa tahu apa yang aku akan aku dapatkan sangat lebih dari apa yang aku harapkan.

Hari pertama datang, peserta kebanyakan berumur 35 tahun keatas, ada beberapa OMK – Orang Muda Katholik (istilah pemuda untuk Gereja Katholik), hanya sekitar 5 orang. Aku sempat ragu, apakah aku salah ikut ret – ret. Masuklah Romo Jeremias Balapito Duan, MSF (Romo Yere), kesan pertamaku adalah energi Romo ini sangat positif dan teguh, penampilannya sangat menarik dan percaya diri. Dia mulai memperkenalkan diri bahwa dia lahir di Flores, Ibunya meninggal saat dia berumur 2-3 bulan dan karena dia berasal dari ordo MSF yang mengkhususkan dalam bidang kerasulan keluarga, dia banyak dikirim menjalani pendidikan dan seminar kerasulan keluarga Katholik di berbagai Negara.

Dia mulai menjelaskan apakah itu psikogenesis, dari sudut pandang ilmu ilmiah dan spiritual. Psikogenesis adalah ilmu yang menjelaskan karakteristik seseorang, dilihat dari garis keturunan serta lingkungannya. Karakteristik seseorang itu dipengaruhi dua hal nature (genetic) yang diturunkan dari orang tua biologis dan nurture (lingkungan pertama / keluarga) bisa berarti paman atau bibi, supir, pembantu, kakek nenek atau semua orang yang ada di sekitarnya. Selain karakter, nature dan nurture juga akan mempengaruhi pola asuh seseorang ketika dia menjadi orang tua.

Hal ini dikaitkan juga dengan kisah dua rasul yang pergi dari Yerusalem ke Emaus dalam injil Lukas, dua orang rasul itu (Kleopas dan yang seorang lagi mungkin Lukas), mereka berangkat dari Yerusalem dengan hati hancur dan kecewa karena kematian Tuhan Yesus di kayu salib. Di tengah jalan menuju emaus mereka bertemu dengan orang asing dan bercakap – cakap sepanjang jalan. Sampailah mereka di Emaus dan mereka mengajak orang asing itu menginap di rumah mereka. Ketika makan malam dan melihat orang asing itu memecah – mecahkan roti, mata mereka lalu terbuka dan menyadari bahwa orang asing itu Tuhan Yesus sendiri yang telah bangkit. Dan hati hancur mereka segera berubah menjadi sukacita, Golgota yang dianggap menjadi kekalahan segera berubah menjadi kemenangan. Mereka lalu segera pergi dan memberitakannya ke 11 rasul lain. Begitu juga dalam hidup, dalam perjalanan hidup kita ini, kita bertemu dengan banyak Yesus – Yesus kecil yang mempengaruhi dan bahkan merubah hidup kita. Mereka bisa jadi orang tua, saudara kandung, paman, bibi, kakek, nenek, pembantu bahkan tetangga.

Hari pertama masih mengulas dan berkisar tentang apa itu psikogenesis. Dan yang menarik adalah ketika sesi malam hari. Romo Yere mengajarkan kita soal The Power of Living Number. Mengetahui sifat dasar seseorang berdasarkan tanggal lahir. Dengan konsep segitiga terbalik dan hitungan angka – angka lahir, kita mengetahui sifat dasar kita. Angka kehidupan terdiri dari angka 1 – 9. Angka kehidupanku adalah 8, dan entah kebetulan atau tidak, 8 memang angka yang paling kusuka. Angka kehidupan 8 berarti orang yang setia, bertanggung jawab, suka sibuk, banyak tekanan, emosional, tegar tetapi lembut, pendiam, pasif, konservatif, terlalu berhati – hati, sangat percaya pada sudut pandang sendiri. Dan memang benar, itu semua adalah sifatku. Unsur 8 adalah Api Besar. Dari angka kehidupan ini kita juga bisa mengetahui apakah kita cocok atau tidak dengan pasangan hidup kita dan dari unsur kita bisa mengetahui penyakit yang berpotensi bisa kita derita. Aku bukan orang yang percaya pada ramalan, tetapi prediksi – prediksi yang aku dapatkan diatas 90 persen benar.

Romo menegaskan bahwa semua prediksi yang dia utarakan adalah sebagai bahan introspeksi diri, untuk berjaga – jaga dan itu adalah potensi. Semua bisa diubah tetapi harus dari dalam diri kita.

Kami juga diminta untuk menggambar silsilah keluarga, mulai dari kakek nenek, dari anggota keluarga yang meninggal, bercerai, anak angkat semua harus digambar. Dari silsilah tersebut, Romo bisa menilai karakteristik kita dan kecenderungan kehidupan keluarga kita. Hanya saja karena banyaaaak sekali yang berminat berkonsultasi dengan Romo Yere, aku dan kakakku urung untuk ikut berkonsultasi, kami memilih untuk beristirahat saja dan tidur.

Pagi jam 6 kami sudah harus berkumpul untuk ibadah pagi. Aku bangun dengan penuh semangat dan mengira – ngira pengetahuan apa yang akan aku dapatkan lagi hari ini. Kami diminta untuk mencari posisi ternyaman, bisa tetap duduk di kursi atau pindah ke lantai yang berkarpet untuk meditasi. Aku memilih untuk tetap duduk di kursi. Dan kami diminta untuk melepaskan alas kaki. Romo mulai mengalunkan lagu yang menenangkan. Kami diminta untuk secara imajiner, keluar dari badan fisik kami dan pergi ke rumah dimana kami berumur 0-10 tahun. Kenapa 0-10 tahun? Ini dikarenakan masa tersebut adalah masa kita menyerap semua hal dan peristiwa sekitar hidup kita, jauh ke dalam alam bawah sadar kita. Masa ini sangat penting dalam kehidupan yang menentukan karakter dan pola asuh kita ketika menjadi orang tua. Anak kecil melihat semuanya, mendengar semuanya, meniru semuanya dan menyerap sampai ke alam bawah sadarnya.

Kembali ke meditasi, aku lalu membayangkan aku keluar dari tubuhku berjalan keluar rumah ret – ret Canossa Bintaro dan naik motor menuju rumahku semasa kecil. Aku melihat diriku yang sedang menonton Sesame Street, acara favoritku semasa kecil. Adikku di kamar belakang sedang menggambar dan kakakku main seharian keluar rumah. Berbeda dengan kakakku yang sering keluar rumah, aku lebih suka diam di rumah, membaca buku atau nonton tivi. Aku melihat ibuku sedang merapikan barang di tokonya. Dia selalu penuh kasih sayang dan selalu ada untuk anak – anaknya dirumah. Romo Yere meminta kami untuk membayangkan diri sebagai kami yang berumur 0-10 tahun dan duduk di tempat favorit kami sewaktu itu. Aku membayangkan tempat favoritku, kursi belakang mobil, di belakang ayahku yang sedang menyetir. Aku duduk disamping aku versi kecil, gadis berkulit sawo matang, kecil, bermata besar dan berambut ikal pendek. Dia menatapku, aku memeluknya. Dan yang aku rasakan adalah, bukan aku yang menguatkan dia, tetapi gadis kecil itu yang menguatkan aku. Aku versi kecil itu berkata, “Semua akan baik – baik saja”. Dan Romo berkata, kami harus meninggalkan rumah masa kecil kami itu dan kembali ke rumah ret – ret Canossa. Aku membayangkan aku kembali dengan motor lagi ke Canossa.

Romo bertanya apakah ada yang mau sharing dan aku sukarela berdiri untuk sharing. Aku menceritakan apa yang aku bayangkan tadi dan bagaimana aku versi kecil itu sangat menguatkan aku dan dia terlihat berlipat – lipat lebih bahagia daripada aku sekarang. Aku menjelaskan bahwa masa kecilku sangat amat bahagia, orang tuaku tidak pernah bertengkar dan kami berkecukupan dalam segala hal. Tragedi dan masalah keluarga baru kualami saat aku remaja dan bersekolah di SMU. Itu cukup mempengaruhi aku dan merubah karakterku. Walaupun semua aku lalui dengan tegar. Aku bertanya, “Romo, Romo bilang kan peristiwa dan hubungan orang tua yang terjadi pada kita umur 0-10 tahun itu yang sangat berpengaruh, bagaimana jika konflik dan masalah keluarga saya alami saat saya SMU. Apakah itu juga sangat mempengaruhi alam bawah sadar saya?” Dan Romo berkata, “Tidak, itu tidak mempengaruhi. Walaupun itu membekas dalam diri saya tetapi alam bawah sadarmu itu tough dan tetap positif. “ Dan sekali lagi, itu memang benar. Saat konflik terjadi, aku memang terpukul tetapi aku bisa melalui semua dengan tegar, bersama ibu, kakak dan adikku tentu saja.

Romo bertanya apakah ada yang tertidur saat melakukan meditasi imajiner tadi. Seorang bapak mengatakan dia tertidur. Romo mengatakan bahwa kalau ada orang yang tertidur, dia cenderung untuk tidak mau mengingat masa kecilnya karena masa kecilnya menyakitkan. Dan memang benar, bapak itu memiliki ayah yang sangat keras, dia selalu takut akan hukuman dan banyak sekali larangan dari ayahnya. Seperti tidak boleh main dengan anak pembantu, tidak boleh berbahasa Jawa dan bahkan tidak boleh bilang kata “aku” di rumah.

Setelah kami melakukan imajinasi imajiner, kami diminta untuk mengisi form. Kami diminta untuk mengisi bagan – bagan yang harus diselesaikan dalam waktu 15-20 menit. Bagaimana sifat kami saat kami berusia 0-10 tahun, relasi orang tua, sifat ayah sebagai individu dewasa, sifat ibu sebagai individu dewasa, pola asuh ayah, pola asuh ibu, sampai kakek nenek kami. Dari bagan tersebut kita harus menentukan siapa yang menjadi favorit kami, ayah atau ibu. Favoritku adalah Ibu karena aku tidak begitu menyukai ayah saat itu. Dan hasilnya adalah, karakterku mirip ayah dan aku selalu akan mencari pasangan hidup seperti ibu. Dan dua kali lagi, itu benar. Karakterku memang mirip ayah dan aku selama ini selalu tertarik dengan orang yang memiliki karakter seperti ibuku. Ayahku dominan dan Ibuku adalah tipe orang yang berjuang untuk mempertahankan cintanya. Dan aku juga selalu tertarik dengan orang yang bisa memperjuangkan cintanya padaku, apapun yang terjadi. Tak peduli seperti apa latar belakangnya. Aku merasa memiliki chemistry dan tertarik dengan orang seperti mereka. Kakakku lebih menyukai ayah dari ibu, dan memang karakter kakakku mirip sekali dengan ibu, bahkan foto ibu di masa mudanya memang secara fisik benar – benar mirip dengan kakak. Ada salah satu istilah Romo Yere, “Me become the person we don’t like. Karena alam bawah sadar tidak pernah merekam kata tidak”. Dan jadilah aku, aku tidak begitu suka dengan Ayah dan karakter Ayahkulah yang tersimpan di dalam diriku. Itu memang benar.

Tetapi bukan hanya ayah dan ibu saja yang menentukan, Romo Yere mengisahkan, ada seorang gadis yang tidak pernah bisa lama berpacaran. Orang tuanya mulai khawatir karena anaknya belum juga menemukan jodoh. Ketika dirunut – runut, gadis tersebut dekaat sekali dengan Kakeknya, karena waktu kecil Kakek dan Neneknya tinggal serumah juga dengan dia. Kakeknya itu adalah seorang yang berkepribadian luar biasa baik, pintar dan jarang sekali ada orang seperti kakeknya. Romo mengatakan gadis itu harus bertemu dengan orang seperti kakeknya, baru dia akan merasa bertemu jodohnya, masalahnya orang seperti kakeknya itu sekarang susah sekali didapatkan.

Aku dan kakakku mulai merunut – runut orang tua kami. Ibuku sangat dekat dengan Mbah Kakung (ayahnya) dan dia mirip dengan Mbah Putri (Ibunya), Ayahku sangat dekat dengan Nini (Ibunya) dan kemungkinan besar mirip dengan Bolang (Ayahnya). Karakter Mbah Kakung mirip dengan ayahku dan karakter Bolang mirip dengan Ibuku. Jadilah mereka bertemu satu sama lain yang merupakan gambaran dari orang tua favorit mereka masing – masing. Sekali lagi, teori Romo Yere memang benar.
Sayang sekali karena Romo Yere harus kembali ke Parokinya di Salatiga dengan penerbangan jam 6 sore, ret – ret harus diselesaikan sebelum jam 2 siang, padahal banyak sekali pertanyaan yang ingin aku ajukan padanya. Ret – ret ditutup dengan misa dan makan siang.

Kami tentu tak lupa untuk berfoto dengan Romo Yere dan semua peserta ret – ret yang berjumlah sekitar 50 orang. Ret – ret ini akan selalu kuingat. Ret – ret ini memulihkan aku. Membuat aku mengenal diriku dan menyadarkan aku dari penyangkalan bahwa aku tidak mau mirip ayahku. Semakin aku melawan, semakin karakter itu kuat tertanam dalam diriku. Sebelum sesi dimulai, Romo Yere selalu mengajak kita untuk berdoa penyembuhan batin, bunyinya kira – kira begini :

“Tuhan Yesus, sembuhkanlah segala luka dalam batinku yang pernah kualami. Biarlah dengan darahMu Kau jadikan aku utuh kembali. Dari segala ketakutan, kecemasan, kegelisahan, keputusasaan, sembuhkanlah aku. Hadirlah Engkau ya Tuhan supaya aku bisa mengampuni diriku sendiri, mengampuni sesamaku, mengampuni situasi yang menyakitkan. Bantulah aku supaya aku dapat mengambil akar pahit yang ada dalam hidupku. Terima kasih Tuhan dan Berkatilah Aku. Amin.”

Dengan ret – ret ini aku mulai sembuh dari penyangkalan dan tahu mana saja karakter jelek yang harus kuubah dan kelebihan yang harus kuasah. Aku mau menyembuhkan orang di sekitarku tetapi yang pertama aku harus menyembuhkan diriku sendiri, aku harus mencintai diriku sendiri. Dan bukan sebaliknya.

(Gambar dari http://babyorchestra.wordpress.com)

1 komentar:

PAK JAYANTO.DI MALANG mengatakan...

Untuk Anda Yang Selalu Kalah Di Dalam Permainan TOGEL.Anda Tdk Usah Lagi Memikirkan Kekalahan Anda.Sekarang Saya Suda Menemukan Solusi Nya.Pada Waktu Itu.Saya Sering Mendengar Cerita Tentang Adanya Angka Ghoib/Ritual.Maka Dari Itulah Saya Makin Penasaran Dgn Adanya Angka Ghoib Itu.Akhirnya Saya Mencoba Menghubungi Beliau Dan Meminta Angka Ghoib Itu.Meskipun Di Pikiran Saya Kurang Meyakinkan.Dan Ternyata Angka Nya Benar2 Terbukti Tembus 100% SGP 4D Yaitu(3137)Alhamdulillah Saya Dapat(47)jta.Saya Betul2 Tidak Menyangka Ini Semua Akan Terjadi Kpda Saya'Dan Semua Hutang2 Saya Suda Saya Lunasi.Kini Saya Suda Hidup Tenang Dan Tdk Di kejar2 Hutang Lagi Seperti Dulu.ini Adalah Benar2 Kisah Nyata Saya.Untuk Saudara2 Saya Di Mana Pun Anda Berada Yang Mengalami Masalah Keuangan Dan Yang Ingin Mendapatkan Angka Ghoib HasiL RituaL/Jitu'2D_3D_4D_5D_6D'Di Jamin 100% TEMBUS Silahkan Anda Hubungi Langsung AKI,BARAKA Di NoMor(_0_8_2_3_1_0_2_9_6_7_7_7_)Ini Bukan Sekedar Reka Yasa Untuk Di Pamerkan.Jika Anda Penuh Kepercayaan Dan Keyakinan Silahkan Anda Buktikan Sendiri Jika Anda Ingin Mengubah Nasib.Terimah Kasih Thankz Roomx Zhobath ★