Jumat, Januari 04, 2008

As I walk through the street..

As I walk through the street, I see people smile.. I see people walk.. I see people yelling.. I see people talk..
So many thing I've been through this year and I started to think. What should I do this year? What will happend this year? I'm still not recognize myself.. Thinking and thinking, i try to rediscover myself..

Who I am?

I'm a little girl who always feel confuse.

Confuse how to decide, confuse how to act.

Who I am?

Little dove that love to fly..

Watching over people, seeing the different sky and different world.

But, please don't come to me if I don't want to. I will runaway from you.. Far.. far.. away..

Come closer slowly, wait until I feel comfort...

And then I will stay still. Stay longer than what you think..

Who am I?

Little floating boat..

Watching on left and right, how cold and how deep..

Don't know where to sail...

Who am I?

Human that not created anything yet..

with big thoughts..

Who am I?

Little girl who love to watch and hug

And like to be wathced and hugged.. ^_^

Agamaku = seleraku?

Agamaku = Seleraku?

Kemarin temenku bilang, "Gereja Katolik membosankan!! Dari kecil aku tuh selalu jadi Putra Altar (PA) dan sekarang setelah gede dan pensiun jadi PA, aku jadi bosen. Aku cuma duduk doang kalo misa..". Aku menjawab, "Bukannya tergantung dari cara kita meresapi?". Sampai di akhir perdebatan kita, ia tetap pada pendiriannya dan sekarang dia gereja di gereja lain.


Hm.. Aku mulai berpikir dan berpikir.. Beberapa waktu lalu aku juga sering bosan kalo ikut misa. Kata - katanya sebagian besar sudah hafal, duduk berdirinya apa lagi, kotbah Romonya kadang – kadang kurang seru.. Setahun lalu aku bahkan pernah coba ikut persekutuan doa Protestan di gedung sebelah kantorku. Pertama masuk, suasananya sangat berbeda dengan suasana misa Katolik. Suasananya ramai, semua orang semangat bernyanyi sambil bertepuk tangan bahkan sampai ada yang menangis. Aku terbawa dengan suasana itu dan merasa lebih meresapi.. Kotbah Pendetanya hebat, mengandung banyak pengetahuan umum, bahkan beberapa kali menggunakan bahasa Inggris segala. Bacaan Kitab Sucinya juga lebih sedikit. Tapi hati kecilku terus bilang, "Disini bukan tempatku.."


Soal agama dan kepercayaan emang semua terserah sama diri kita masing - masing, ada yang menemukan agamanya setelah mencari sendiri ada juga yang menemukan agamanya karena terbiasa sejak kecil dididik orang tua atau ada juga yang dipaksa menemukan..
Aku melihat, Gereja Katolik sebagai sebuah konstitusi keagamaan sudah berusaha mengikuti perkembangan jaman. Katedral punya website sendiri (www.katedraljakarta.or.id), para Romo juga banyak yang berpendidikan tinggi sehingga menjadi salah satu anggota 'kalangan intelektual' biar ga kalah pinter dari umat..
Tapi bukankah kita sebagai umat yang sekarang terhimpit perkembangan jaman membingungkan harus lebih mendekatkan diri pada Gereja? Bukannya 'memaksa' Gereja untuk menyesuaikan diri dengan kita?

Aku juga bosan dengan Gereja Katolik! Monoton! Tapi ketika aku mencoba untuk membuka hati sedikit dan tidak menghakimi dulu kalo misa yang akan aku ikuti bakal membosankan, sedikit demi sedikit aku mulai menikmati indahnya misa.
Kemarin aku juga sempet ragu mau ikut sakramen Pengakuan Dosa karena masih dendam ke seseorang dan belum bisa memaafkan dia sampai saat ini. Percuma
kan, menyatakan sikap tobat kalo tetap memendam sakit hati dan benci ke orang lain?
Tapi kakakku berkata, "Gapapa, ikut pengakuan dosa aja, akui aja kalo belum bisa mengampuni, serahkan semua ke Tuhan.".
Dan akhirnya aku ikut sakramen pengakuan dosa. Aku akui semua dosaku, sakit hatiku, dendamku ke Tuhan. Semua perkara yang tak akan sanggup kalo aku tanggung sendiri. Aku berdoa di depan altar dan aku memandang tabernakel serta Salib Yesus.. Rasanya lega dan sangat menenangkan. Aku merasa Tuhan menyambutku di rumah-Nya. Aku tak pernah berpikir kalau Tuhan masih mau menyambutku sebaik itu, Tuhan telah menemukanku di depan altarNya. Hm... Gereja Katolik ternyata tidak membosankan.


Mungkin kemarin telingaku tuli oleh bisingnya musik RnB, sehingga ketika masuk ke Gereja yang sunyi senyap, semua terdengar begitu membosankan.
Mungkin kemarin mataku silau oleh warna warni lampu dugem sehingga ketika masuk ke Gereja yang lampunya berwarna kalem, semua terlihat begitu membosankan.

Biarkan Tuhan memakanmu..
Biarkan Ia merasuk ke dalam sel-sel jiwamu
Biarkan Ia melumat kekerasan hatimu
Biarkan enzimNya mengolah segala kebaikan - kebaikanmu
Biarkan empeduNya menyerap setiap racun yang disebarkan oleh iblis
Biarkan metabolisme alami yang diciptakan Tuhan menguras dan membersihkan jiwa dan ragamu
Pasrahkan dirimu dalam kesucian lambungNya, lambung yang telah tertusuk untuk kita dan mengucurkan air dan darah
Gantungkan dirimu pada keperkasaan tanganNya
Tangan yang telah menopang tubuh mulia di atas kayu salib
Biarkan Ia mencerna semua sakit hati, dendam dan kebencian yang mengendap di hatimu
Biarkan darahNya mengikis dosa-dosa yang telah berkarak di pori-pori kulitmu
Biarkan oksigen dan udara segarNya menghembusi setiap sel-sel di dalam otakmu yang mungkin mulai menjadi gila
Diam dan pasrah.. Biarkan Dia yang bekerja.. Biarkan Tuhan memakanmu.. Biarkan Tuhan menemukanmu..

Mungkin.. karena yang benar bagiku belum tentu benar bagimu..
Tapi itu yang kurasakan. Dan terakhir, meminjam kalimat dari lagunya Glenn Fredly, "Jadilah jawaban, Jadilah terang.."