Sabtu, Maret 13, 2010

Me and Ira and Abby


Ira and Abby.. Film ini ditayangkan dua kali di sinema akhir pekan Metro TV. Filmnya tentang sepasang kekasih yang punya nama seperti judulnya, Ira dan Abby. Ira laki – laki dan Abby perempuan. Ira adalah mahasiswa doktoral yang mengambil jurusan kejiwaan, ia cenderung pesimisdan kritis terhadap kehidupan, Ira adalah pelanggan tetap seorang terapis kejiwaan selama bertahun – tahun karena ia merasa selalu gelisah dan ga nyaman dengan hidupnya. Orang tuanya berprofesi sebagai terapis dan psikolog, hubungan orang tuanya dingin walaupun mungkin di dasar hati yang paling dalam mereka saling mencintai. Sedangkan Abby adalah staf pemasaran sebuah pusat kebugaran kecil di pinggir kota, ia orang yang positif, baik kepada semua orang dan gampang tersentuh, ayahnya seorang pengisi suara dan ibunya pemain teater yang masih sangat mesra walaupun sudah bertahun – tahun menikah. Mereka bertemu ketika Ira datang ke pusat kebugaran tersebut dengan keadaan putus asa setelah ditinggalkan kekasihnya.

Ira dan Abby langsung jatuh cinta dalam waktu singkat. Mereka selalu menghabiskan waktu bersama – sama dan tidak pernah terpisahkan sejak pertama kali bertemu. Dan dapat ditebak, mereka lalu menikah. Setelah menikah, Ira selalu gelisah. Ia tidak bisa menerima Abby yang seperti hidup tanpa tujuan dan tanpa beban. Ira akhirnya mengajak Abby ke beberapa terapis untuk menyadarkannya bahwa hidup itu harus punya tujuan dan bukan hanya menjalaninya dengan menyenangkan orang lain dan tanpa beban. Tapi semua terapis yang menangani mereka selalu bertanya, “Abby apakah kamu merasa punya masalah?” Dengan santai Abby menjawab, “Tidak”. “Nah, Ira, apakah kamu merasa punya masalah?”, Ira akan menjawab, “Iya.. Saya bermasalah dengan Abby yang hidup tanpa tujuan.” Terapi biasanya berakhir disitu, dan semua terapis yang mereka datangi akan menjadi teman baik Abby.

Bulan demi bulan mereka jalani, Ira akhirnya bisa sedikit demi sedikit lepas dari terapis yang ia datangi bertahun – tahun. Ira merasa bisa menikmati hidup dan bahagia karena Abby. Ira jadi lebih sering tertawa dan kalau selama ini Ira selalu menggunakan baju berwarna gelap, Ira mulai menggunakan baju yang berwarna walaupun belum sewarna warni Abby.

Tetapi, masalah datang. Belakangan diketahui kalau Abby ternyata sudah menikah tiga kali dan Ira adalah suami keempatnya. Ira kecewa berat dan merasa dibohongi. Abby beralasan kalau ia adalah tipe wanita yang tak pernah tega menolak atau menyakiti laki – laki dan semua mantan suaminya meninggalkannya karena berselingkuh. Ira tidak terima dan akhirnya mereka bercerai. Selain itu, diketahui bahwa ternyata ayah Abby berselingkuh dengan ibunya Ira. Satu lagi, ternyata ayah dan ibu Ira menikah karena ibu Ira hamil dan bukan karena cinta. Mereka merasa tidak mengenal satu sama lain karena semua mempunyai kebohongan dan rahasia yang disembunyikan padahal mereka sudah hidup bersama bertahun – tahun.

Ira merasa dibohongi dan tidak percaya lagi dengan siapa – siapa di dunia ini. Akhir dari film ini menarik, semua terapis yang pernah menangani mereka didudukkan dalam satu ruangan, bersama Ira, Aby, ayah dan ibu Ira serta ayah dan ibu Abby. Mereka semua melakukan sesi terapis bersama. Akhirnya mereka sampai pada suatu pertanyaan, “Mengapa orang mau menikah?” Jawabannya pasti karena mereka mencintai pasangannya. Dan ada satu pertanyaan lagi, “Bagaimana kita bisa mencintai seseorang kalau ternyata semua orang itu bisa berubah. Semua orang itu pernah berbohong. Semua orang punya rahasia..” Ayah Ira menjawab, “Kita tidak bisa benar – benar mengenal satu orang.. Karena orang pasti berubah. Dan butuh seumur hidup untuk mengenal seseorang..”

Sepertinya benar, kita ga bisa bersama – sama satu orang terus dua puluh empat jam. Orang bisa berubah, orang bisa berbohong, orang bisa merahasiakan sesuatu.. Orang bisa terpengaruh, orang bisa mempengaruhi dan orang.. selalu punya kepentingan.. Mereka orang yang menyerap beribu – ribu hal dalam satu hari, lewat pikiran, perkataan, gambar, suara, tulisan, gerakan, kejadian.. Banyak hal.. Kita tidak bisa memegang satu orang selamanya.. Mereka pasti pernah membuat kita kecewa..

Ga ada yang pasti di dunia ini.. Satu – satunya yang pasti adalah ketidak pastian..

*baru saja menyadari hal itu lagi hari ini, karena orang yang sepertinya sudah dikenal seumur hidup ternyata tidak seperti yang dia kenal*