Jumat, Desember 26, 2008

go?!?

two hours before I leave this town..
ten hours before I arrive on the island of paradise..

one month after he said, "I'll go with you to the island of paradise!"
one month after I said, "I will never force you to come with us, but I'll be happy if you could join us."

one weeks after he said, "I can't go with you, I want it so bad but I can't. Sorry if I give you a promise that I can't do. Please don't angry with me.."
one weeks after I said, "That's okay, I don't have the right to angry with you.."

he also said, "Don't be surprise if suddenly, I come to the island of paradise to see you.."
and I also said, "Surprise shouldn't be mentioned, if it mentioned it wouldn't be a surprise"

then.. he keep in silent ..

Selasa, Desember 09, 2008

Habis Sedih Terbitlah Gembira!

Ada seekor burung kenari, dia dipanggil Mein Canary. Sebenarnya itu bukan nama aslinya, seekor kura - kura memberikan nama itu kepadanya. Mein Canary bekerja di salah satu surat kabar di puncak pohon bernama Kata Waktu. Puncak pohon itu adalah pusat dari semua ranting yang tumbuh dan mencuat dari batang pohon.

Tugas utama Mein Canary adalah mengurus honor burung ranting yang mengirimkan berita dari ranting cabang ke ranting pusat. Ia sangat menikmati pekerjaannya dan hidup bahagia. Tetapi hari ini dia sedih, karena beberapa burung ranting cabang merasa tidak puas dengan pekerjaan yang telah dia lakukan dengan sepenuh hati. Ada yang bilang honor sering telat, ada yang bilang rekap berita sering tidak dikirimkan. Mein Canary sedih, sesedih sedihnya dan dia sangat ingin mereka tahu beberapa hal..

Tahukah mereka bahwa :

1. Dalam satu hari Mein Canary butuh waktu 4-5 jam hanya untuk input data honor hari itu

2. Apabila ada pekerjaan yang mendadak dan pekerjaan honor tertunda, ia harus mengerjakan honor tersebut keesokan harinya. Yang artinya 8 jam pekerjaan. Ini belum termasuk pekerjaan lain di luar pekerjaan honor tersebut

3. Apabila ada tanggal merah, contohnya libur lebaran selama seminggu. Pekerjaan Mein Canary tertumpuk.. Saat dia masuk, dia harus mengerjakan pekerjaan dua minggu (14 hari) dalam 5 (lima) hari kerja. Dengan perhitungan seperti berikut : 14 x 4 jam = 56 jam. Pekerjaan 56 jam harus dikerjakan dalam waktu 40 jam kerja. Masih ada sisa 16 jam.. belum termasuk pekerjaan di luar honor. Jadi, setelah libur panjang atau hari Senin (setelah Sabtu dan Minggu libur) dia pulang kantor minimal jam 8 malam..

4. Belum lagi apabila sistem error. Misalnya ketika pergantian sistem tahun 2007 ke 2008. Data honor yang telah diinput Mein Canary selama sebulan semua hilang. Dia harus menginput ulang semua data tersebut. Atau ketika jaringan server terputus dan dia tidak bisa membuat BK untuk dikirim ke keuangan selama seminggu seperti yang terjadi baru – baru ini.

5. Rekap honor dikirim secara manual. Artinya dia harus download data dari sistem, memindahkannya ke excel lalu copy paste ke email satu persatu. Mengirimkan rekap honor ke 50 lebih burung ranting daerah membutuhkan waktu minimal 5 jam. Dia berusaha mengirimkan rekap setidaknya sekali dalam sebulan, bila tidak sempat dia kirimkan dari kantor, dia mengirimkannya dari rumah atau warnet..

6. Jumlah burung ranting daerah selalu bertambah banyak waktu demi waktu. Jumlah berita yang dimuat juga bertambah dua kali lipat. Belum lagi ada beberapa ranting daerah yang memiliki koran sendiri. Jadi, berita yang diinput dan diproses juga bertambah banyak..

Mein Canary tidak merasa terpaksa mengerjakan semua pekerjaan di atas.. Sebaliknya, sampai saat ini dia masih menikmatinya.. Dan dia senang, induk semangnya di kantor sangat mendukungnya. Ia hanya ingin beberapa burung ranting daerah tahu, bahwa ia sudah berusaha bekerja sebaik – baiknya (menurut dirinya sendiri). Apabila pada kenyataannya, tidak sesuai dengan keinginan burung ranting daerah.. Ia minta maaf.. Ia sudah berusaha dan berusaha.. Dan ia sedang sedih saat ini mendengar perkataan beberapa pihak.. Ia sedih sekarang.. Namun ia yakin.. Besok atau lusa.. Dia akan kembali gembira.. Seperti kata pepatah (yang ia ciptakan sendiri), habis sedih terbitlah gembira.. Pasti!

Sabtu, Desember 06, 2008

MY DESCISION..

Menghapus Jejakmu - Peter Pan

terus melangkah melupakanmu
lelah hati perhatikan sikapmu
jalan pikiranmu buatku ragu
tak mungkin ini tetap bertahan

perlahan mimpi terasa mengganggu
kucoba untuk terus menjauh
perlahan hatiku terbelenggu
kucoba untuk lanjutkan hidup

engkau bukanlah segalaku
bukan tempat tuk hentikan langkahku
usai sudah semua berlalu
biar hujan menghapus jejakmu

lepaskanlah segalanya
lepaskanlah segalanya

KRISIS KODOK



Selain peristiwa teror di Mumbai, India yang sangat mengagetkan Gw dan semua orang, entah kenapa ketika membaca berita ini, batin Gw benar – benar tersentak..

“Sadarkah Anda bahwa jumlah populasi kodok dunia tengah merosot tajam? Bisa jadi, kodok – kodok yang biasanya berkoar – koar pada malam hari di sekitar kita akan ikut menghilang. Mereka hanya sebagian kecil dari 370-an jenis kodok yang ada di Indonesia..”
(Wuragil, “Nyanyian Balada Kodok”, Koran Tempo, 5/12/2008)

Gw mulai berpikir, kapan terakhir kali mendengar suara kodok? Gw tidak ingat persis, mungkin itu ketika Gw masih SD. Saat sebelah rumah Gw bukanlah rumah besar dan bengkel seperti sekarang. Saat itu sebelah rumah Gw adalah tanah kosong yang lapang. Ada banyak pohon besar dan tanaman rambat di bawahnya. Gw dan teman – teman biasa bermain di sana, main holla-hoop sampai pura – pura masak mie dari tanaman parasit tali putri yang banyak tumbuh merambati tanaman lain. Di sana juga ada kolam kecil yang sengaja dibuat warga, dan samar – samar Gw bisa melihat kodok, kadal dan serangga lain berlarian di sekitar kolam itu. Suara kodok itu indah, walaupun bentuknya sendiri agak menyeramkan. Suara kodok, jangkrik dan burung menjadi koor yang mengantar tidur Gw kala itu.

Tapi sekarang, sejauh mata Gw memandang, susah sekali menemukan tanah lapang dengan banyak pohon di sekitar rumah Gw. Yang ada hanya perumahan dan jalan yang hampir seluruhnya diaspal atau dibeton. Ironis memang.. menyaksikan jalan yang terus menerus rusak karena kebanjiran.. Ketika rusak, jalan akan terus menerus dilapisi beton. Padahal persoalannya bukan pada kualitas beton atau kendaraan yang banyak melewati jalan tersebut, persoalannya hanya satu.. Air yang tergenang. Tidak ada saluran untuk mengalirkan air yang menggenang tersebut, sehingga apabila hujan besar, air akan terus menerus menggenang di situ dan menimbulkan banjir. Kekuatan air yang tidak kelihatan tersebut ternyata sangat dahsyat, bisa mengikis aspal dan membuatnya terus – menerus rusak walaupun akhirnya dilapisi aspal atau beton lagi.

Kembali ke soal kodok, populasi binatang di dunia, khususnya Jakarta juga semakin merosot. Di artikel tersebut juga disebutkan, bahwa seorang pengajar di Departeman Konservasi Sumber Daya Kehutanan dan Ekoturisme yang bertahun – tahun meneliti kodok menemukan bahwa ada kodok – kodok hutan berjemur di bawah terik sinar matahari. Ia menemukan penyimpangan perilaku kodok dari biasanya, karena kodok biasanya aktif di malam hari dan hidup di lingkungan yang lembab. Setelah diteliti, ternyata beberapa kodok di Indonesia sudah positif terserang jamur chytrid yang menyerang keratin di kulit dan gigi. Maka, disimpulkan kepunahan kodok juga disebabkan oleh infeksi jamur selain juga karena habitat mereka yang terus – menerus digusur.

Dalam artikel ini juga disebutkan selain kodok, ada banyak makhluk hidup lain yang pelan – pelan punah akibat pemanasan global, misalnya beruang kutug, codfish (ikan penghasil minyak ikan) dan karang laut. Yang menarik, disebutkan, ada bangsa kutu di Skandinavia yang terpaksa bermigrasi ke timur akibat suhu udara yang meningkat di tempat tinggalnya. Akibatnya, mereka merambah tempat tinggal penduduk dan menemukan lebih banyak hewan peliharaan untuk diserbu dan menebarkan penyakit infeksi kepada bangsa manusia yang lebih luas.

Kodok merupakan salah satu binatang yang menurut Gw hampir punah di Jakarta. Dan karena binatang tersebut sempat hidup sangat dekat dengan Gw, Gw benar – benar merasakan kepunahan binatang tersebut. Jujur, sejak SMP sampai sekarang Gw tidak pernah melihat ada kodok di sekitar Gw lagi. Dan ini hanya salah satu dari banyak binatang yang akan punah karena populasi manusia yang meningkat tajam di Jakarta. Populasi tersebut menggusur binatang – binatang yang bisa saja telah hidup lebih lama dari kita di Jakarta ini..

Kamis, Desember 04, 2008

Setengah Tujuh dan Setengah Sepuluh : Angka Keramat!

Setengah tujuh dan setengah sepuluh adalah angka keramat buat gw! Kenapa? Mari kita telusuri.. Ready, get set, GO!

Setiap hari gw selalu berusaha untuk bangun lebih pagi karena kalo gw bangun jam setengah tujuh, gw bakal buru - buru banget siap - siap berangkat ke kantor dan pastinya nyampe kantor minimal jam sembilan, paling sering jam setengah sepuluh.

Jadi gw melakukan banyak trik untuk bisa bangun jam enam :

1. Gw tidur lebih cepet biar bangun lebih cepet juga
Tidak berhasil, sodara2! Gw coba tidur maksimal jam sepuluh. Dan jadilah gw tidur dengan tenang serta terbuai mimpi indah. Alhasil, saking terbuainya, gw jadi tidur lebih lama dan bangun jam setengah tujuh pagi.

2. Gw pasang alarm
Sebelum tidur, gw set alarm di handphone gw jam enam pagi. Jam enam pagi, alarm handphone gw berbunyi. Dengan lemah gemulai dan mata setengah terbuka, gw meraih handphone gw dan matiin alarmnya lalu tidur lagi deh sampe jam setengah tujuh.. Huh..

3. Berdoa dan bertekad baja untuk bangun jam enam
Karena udah desperate, gw berdoa dengan penuh keyakinan dan mohon dibangunkan jam enam. Seperti kata orang, doa orang teraniaya selalu dikabulkan. Gw emang bangun jam enam, bahkan jam enam kurang sepuluh menit. "Ajaib!" Kata gw dalam hati waktu bangun! Lalu gw langsung berdoa bilang terima kasih sama Tuhan. Dan setelah berdoa gw berpikir, "wah masih kurang lima menit dari jam enam pagi, rebahan bentar lagi ah..." Jadilah gw rebahan dan ketiduran lagi ampe jam setengah tujuh.. Huah!

Setelah gw mengalami tiga hal bodoh di atas.. Gw bener2 bertekad untuk bangun jam enam pagi. Dan akhirnya sekarang gw dah mulai terbiasa bangun lebih pagi.. Tapi...

1. Suatu pagi, gw dah bangun jam enam pagi dan bener2 gw niatin. Ketika gw keluar dari rumah.. Tak disangka tak dinyana, mobil dah berderet di depan rumah gw. Jalan depan rumah gw persis MACET TOTAL! Hah! Kok bisa? Ya bisa! Jadi, di Pasar Jumat tu ada galian yang lebar banget jadi jalan menuju ke sana macet total jadi mobil2 pada motong lewat jalan tikus dan itu termasuk jalan di depan rumah gw. Dengan panik gw langsung naik ke angkot yang emang berenti di depan rumah gw. Dan tebak! Angkot itu pun nyari2 jalan tikus untuk menghindari macet.. Metro mini 74 kesayangan gw pun ga bisa ngebut karena jalanan macet..cet..cet.. Jadi gw teteup, nyampe kantor jam setengah sepuluh. Padahal hari itu bos2 besar pada rapat di depan ruangan gw. Rapatnya penilaian lagi, dan gw adalah salah satu karyawan yang dinilai hari itu..

2. Pagi2 itu gw juga dah bangun jam enam pagi. Rapi jali keluar dari rumah dan jalan di depan rumah gw ga macet. Aman! Mana gw dianterin adek gw pake motor sampe pangkalan tempat metro mini 74ku suka nunggu penumpang. Gw nyampe di pangkalan jam delapan kurang. Tapi hari itu gw nunggu 74 sampe setengah jam! Setengah sembilan penumpang lain yang juga nunggu 74 semakin bertumpuk.. Kita pada bingung, 74 pada kemana ya? Ternyata eh..ternyata.. mulai hari itu 74 ga boleh muter di tengah jalan, harus muter pol di terminalnya.. dan jadilah gw, teteup, nyampe kantor jam setengah sepuluh..

Tapi jangan takut! Sekarang gw dah dateng pagian kok ke kantor.. Semua bisa diantisipasi sekarang.. ^_^

Tanya aja ama koordinator gw Mba Ira atau ama temen2 sekred gw yang tenang - tenang menghanyutkan.. Bunda Kiki, Mba Erni, Mba Monic atau Yogie.. Iya kan? Iya kan?

CHAOS AND DISORDER


Today at 7:49am

Kalau sedang punya waktu luang silakan tengok:
http://www.perspektifbaru.com/wawancara/531
dan beri komentar ya. Terima kasih. bhm

This message is branched from a previous thread.



Halu Pak BHM, walau tidak mengikuti secara intens saya selalu tertarik dengan pemikiran - pemikiran dan kepribadian Bapak. Bisa dengan tenang tersenyum tanpa memperlihatkan rasa letih sedikitpun walaupun di depan orang yang terang - terangan menyerang Bapak. Adegan yang paling membekas di benak saya adalah ketika Bapak didorong2 oleh pengawalnya Tommy Winata, Bapak masih bisa tersenyum tanpa memperlihatkan wajah takut atau panic padahal polisi yang juga berada di sana tidak berbuat banyak untuk ‘menyelamatkan’ Bapak..

Indonesia masih belajar berdemokrasi, itu menurut saya. Walaupun kacau, saya mensyukuri keadaan Indonesia saat ini karena kita mulai belajar berdemokrasi. Saya sangat kaget ketika seorang teman mengatakan bahwa dia lebih suka keadaan Indonesia saat diperintah Soeharto karena keadaannya lebih stabil dan dollarpun murah. Justru keadaan yang seperti itulah yang membahayakan. Kita berada di bawah bayang2 kekuasaan otoriter, pendapat ditekan dan pikiran orang diatur2. Konflik ditekan untuk kepentingan sebagian orang. Indonesia seperti pabrik yang mencetak manusia yang hanya bisa mengatakan, “Setuju!” atau “Iya Pak!”. Ini sangat saya rasakan saat saya sekolah dulu, ketika Soeharto masih berkuasa.

Dengan demokrasi kita bebas berpendapat. Dan perbedaan berpendapat yang berbenturan akan menimbulkan chaos. Chaos dan konflik mendewasakan kita. Proses pendewasaan tidak selalu enak, namun harus dilewati untuk mencapai kedewasaan itu sendiri. Mungkin saja, sampai kita mati pun, kita masih terus belajar untuk menjadi dewasa. Sama seperti proses pendewasaan saya, sampai saat ini masih belajar untuk menjadi dewasa. Mencoba tersenyum saat ada orang yang menyerang pendapat saya atau tidak tersinggung apabila ada kritik atau serangan ditujukan pada saya.

Untuk RUU Pornografi, wah.. saya benar2 tidak mengerti isinya. Semuanya absurb, dan semua yang tercantum di dalamnya dapat diartikan berbeda – beda antara satu orang dengan lainnya. Pikiran orang berbeda – beda, budayanya berbeda dan benar kata Bapak, semua orang mendadak jadi polisi yang memata-matai orang lain. Wah.. saya rasa penjara bakal penuh nih..

Yah, begitu saja tanggapan dari saya.. Yang masih belajar menjadi dewasa.. Terima kasih sudah memberikan saya kesempatan memberikan tanggapan Pak! ^_^