Kamis, Oktober 23, 2008

Foxtrot, Papa dan India (isu lama yang telat gw publish..)

Gw punya kebiasaan yang cukup aneh sebelum tidur. Kegiatan ini emang intens selalu gw lakukan sebelum tidur, tapi saat lagi sibuk2nya beraktivitas sehari2pun kebiasaan ini sering gw lakuin.

Gw punya kebiasaan…

Kebiasaan..

Apa hayoooooooooo???

Hehehehe..

Kelamaan ya?

Iya.. iya.. sabar! Pasti nanti gw kasih tau..

Kebiasaan gw itu adalah.. jreng.. jreng.. gw suka bercakap2 sendirian.. Gw akan bertanya dan gw menjawabnya sendiri, seakan2 gw sedang berbicara dengan Tuhan. Tuhan Yesusku..

Sebelum tidur setelah gw doa (bukan doa yang berat2 sih.. gw sebenernya bukan orang yang religius banget), gw menyempatkan diri bercakap2 dengan Tuhan Yesus. Dimulai dengan sapaan, bagaimana hari ini gw menjalani hari gw. Bahkan kadang2 Tuhan Yesus yang menyapa gw duluan dan mereview hari2 gw. Kata – kata dan kalimat meluncur begitu saja di benak gw.. Semuanya tanpa terencana. Sering, gw menemukan jalan keluar atau pandangan baru saat gw melakukan kebiasaan gw ini.. Atau bahkan saat gw nonton tipi, kebiasaan itu juga terbawa. Misalnya begini :

Waktu itu gw lagi nonton tivi. Terpampanglah adegan2 salah satu organisasi keagamaan yang bertindak anarkis. Mereka merusak dan mengancam para pedagang yang berjualan pada saat saudara - saudara muslim harusnya menjalankan ibadah puasa. Gw merasa sedih dan marah, mengapa mereka melakukan hal tersebut pada saudara – saudara mereka sendiri. Beberapa waktu lalu gw juga membaca berita yang mengatakan mereka menyerang sebuah aliansi yang sedang melakukan aksi damai tentang kebebasan beragama. Mereka melempari aliansi tersebut dengan pasir dan lada. Hm.. kalau memang alasannya agama, mengapa perbuatan mereka banyak merugikan orang, siapa yang sebenarnya mereka bela?

Dan tiba – tiba Tuhan Yesus duduk di samping gw. Dia tersenyum, memamerkan senyumNya yang lebih cemerlang dari semua bintang iklan pasta gigi..

Y : Hai Ana, lagi ngelamunin apa?
A : Tuhan, pasti Tuhan sudah tahu apa yang kulamunkan. Itu, aku sedih melihat salah satu organisasi keagamaan yang semakin hari kok tindakannya semakin menakutkan.
Y : Aku juga sedih Anakku. Mereka terkungkung pada dogma yang mereka buat dan pahami sendiri.
A : Betul, mengapa mereka tak mencoba cara damai ya Tuhan. Misalnya kalau mau menegur pedagang yang sedang berjualan di bulan puasa kenapa ga baik2 dulu. Para pedagang itu kan pasti punya alasan masing – masing. Misalnya tidak semua orang menjalankan puasa saat itu dan itu merupakan peluang bisnis untuk mereka. Kalau mereka tak berjualan dan hanya mengandalkan pemasukan saat buka puasa, otomatis mereka tidak memiliki pemasukan lebih. Padahal tau sendiri, di bulan puasa, harga kebutuhan pokok kebanyakan naik.
Y : Pikiranmu hampir sama dengan pikiranKu. Itulah mengapa Aku begitu menekankan dasar dari semua dasar, yaitu cinta kasih. Kalau kita bertindak berdasarkan cinta kasih, hasilnya pasti menyenangkan. Tetapi hasilnya tidak selalu secepat yang kita inginkan. Tapi yakin dan percayalah, Aku tidak pernah mengingkari janjiKu sendiri.
A : Iya Tuhan, dan aku yakin ajaran agama yang mereka anut juga mengajarkan kedamaian. Bukankah Engkau juga memberi kebebasan kepada semua orang untuk bertindak di dunia ini dan tidak bertindak sebagai penjagal yang mengganti gigi dengan gigi atau darah dengan darah.
Y : Tepat sekali. Kehidupan manusia di dunia ini pada hakikatnya bebas. Setiap hari Kuciptakan baik dan apa yang terjadi sesudahnya merupakan tanggung jawabmu.
A : Betul Tuhan, kalau kupikir, seandainya Tuhan itu sekeras organisasi keagamaan tersebut, semua orang di dunia ini pasti kena hukuman. Setiap orang itu punya kesalahan masing – masing. Dan manusia sama sekali tidak bisa menilai seseorang itu benar – benar baik atau tidak dengan adil. Karena yang benar – benar bisa menilai kesalahan, kebaikan atau amal yang kita buat itu hanya Engkau, Tuhan,
Y : (tersenyum) Hm.. Pemahamanmu baik sekali. Tidak ada yang bisa menggali hati manusia secara mendalam di dunia ini. Tetapi bukankah di dunia ini sudah ada lembaga – lembaga yang dibentuk untuk menangani masalah2 yang kamu sebutkan di atas. Semua ada prosedurnya dan tidak semua orang berhak untuk memotong prosedur tersebut. Tidak ada yang pasti di dunia ini, semua kondisional. Kita tidak dapat melihat situasi dari luar dan saat itu juga bertindak, apalagi sampai merugikan orang lain dan menimbulkan trauma berkepanjangan. Tetapi sekali lagi, menghakimi manusia berdasarkan dosa atau amalnya itu adalah mutlak hakKu.
A : Jadi sebenarnya siapa yang mereka bela, Tuhanku?
Y : Prinsip dan harga diri yang mereka buat sendiri, anakKu.
A : Hmm. Benar juga. Terima kasih atas diskusi kita malam ini Tuhan. Terima kasih selalu memberikan kata dan pemahaman baru padaku setiap hari..

Dosa, amal atau apapun yang telah kita perbuat di dunia ini tidak ada yang bisa mengukurnya dan tidak ada alat yang akurat untuk menentukan besar kadarnya. Semua yang kita perbuat, hanya Dia saja yang tahu persis. Dia yang tahu persis kedalaman hati kita. Hanya cinta kasih dan damai yang bisa membuat hidup kita lebih mudah dan nyaman.. Terima kasih Tuhan, terima kasih selalu memberikan kata dan pemahaman baru padaku setiap hari..

(Terinspirasi dari buku “Apa Kabar Kang Je?” karangan Anjar Anastasia. Terima kasih sudah menyadarkan gw bahwa gw bukan satu2nya orang di dunia ini yang punya kebiasaan aneh bercakap2 dengan sosok imajiner Tuhan Yesus di dunia nyata.)

2 komentar:

Anjar Anastasia mengatakan...

Terima kasih sudah membaca Kang Je...

Kang Je berkati...

-anjar-
novelanjar@gmail.com

Na_Indonesiana mengatakan...

Terima kasih, Mbak Anjar. Senang sekali penulis asli Kang Je mau berkomentar di Blog-ku.. Tuhan Memberkati kita semua..