Rabu, September 17, 2008

Hai Waktu!


Wangi lembaran hitam itu
Berhembus seiring dengan udara hampa yang sedang berlari
Aku berusaha meringkuk dan merasakan aromanya
Sambil berusaha membatasi diri agar aku tak mabuk
Setiap menit terasa sangat berharga
Dan aku merasa tak rela membiarkan detik waktu beranjak dari tempatnya
Tolong berhenti.. jangan pergi dulu..
Istirahatkan kakimu sebentar wahai waktu..
Jangan buru2 meninggalkanku
Aku masih mau merasakan indah dirinya
Sulur2 gelap itupun tak pernah bosan kupandang
Detak hatiku saat itu
Bagaikan ikan paus yang siap melompat
Menimbulkan riak air yang bisa menghancurkan kapal besar yang melintas di bawahnya
Aku ingin diam sebentar saja
Melihat indahnya karunia dengan mata terpejam
Mendaraskan rasa bahagia dan senyumku dengan mulut yang tak berkata apa2
Dengan mulut yang bahkan tak bergerak sedikitpun
Merasakan betapa berharganya air mata dengan kelopak mata yang mengering

Berbaik hatilah wahai waktu
Biarkan anak manusia ini tertinggal dan berhenti
Benar2 menyakitkan menyadari bahwa kau tidak pernah bisa berhenti
Atau melambat sedikit saja
Tidurlah.. tidurlah bersama logikaku yang kubiarkan tidur
Biarkan hanya hati yang memegang kendali
Karena perasaan ini tidak bisa kuukur dengan logika
Keindahan ini hanya bisa kumengerti dengan hati
Apalah artinya gumpalan otak dibandingkan dengan rona merah hati yang bekerja keras?

Jangan pergi sekarang.. walau perasaan ini meski kubiarkan pergi nanti..

2 komentar:

Anonim mengatakan...

kok jarang di update blog nya? :D

Na_Indonesiana mengatakan...

mood2an kalo nulis. Tiap hari si nulis diari tapi kan ga semuanya bisa dipublish disini.. hehe.. Tq yah..