Sabtu, Maret 14, 2009

Pengakuan Seorang Penipu

Aku sering menipumu kura – kura.. ya, menipumu!
Aku sering mengingkari semua pertanyaanmu..
Dan mungkin, aku menyakitimu..

Aku menipumu ketika kau bertanya, menyesalkah aku dengan keputusan berpisah kita, aku menjawab “Tidak..”
Padahal kenyataannya, aku menyesali setiap detik keputusan pisah kita..

Aku menipumu ketika kau berkata, “Aku merindukanmu..” dan aku tidak menjawab apa – apa.. Bahkan aku memalingkan muka..

Aku menipumu ketika kau berkata, “Aku mencintaimu..” dan aku tidak menjawab apa – apa.. Bahkan aku memalingkan muka..

Aku menipumu ketika kau berkata, “Bagaimana kabarmu?” dan aku berkata, “Aku baik – baik saja dan aku bahagia”. Padahal aku merasa hampa..

Aku menipumu berkali – kali seperti aku menipu diriku sendiri..
Aku berlindung dan selalu mencari pembenaran diri atas semua ini..
Merancang setiap alasan dan analisis yang kubuat menjadi logis..

Padahal semuanya adalah kebohongan dan kebohongan..

Entah kenapa aku melakukan ini.. Yang aku tahu bahwa, sampai saat ini aku masih sama.. sama seperti pertama kali aku menyadari kalau aku membutuhkan dan menyanyangimu..

Entah kenapa aku sulit untuk jujur, setiap aku menatapmu, semua kata – kata hilang.. Yang ada adalah usaha untuk mempertahankan diri supaya aku tidak hanyut.. tenggelam..

Maafkan aku kura – kura, mungkin ini tak adil untukmu. Penyesalan selalu datang belakangan. Tapi kenapa ketika aku ingin kembali padamu, aku melihatmu sudah berpaling.. Mungkin aku terlambat.. Mungkin ini sia – sia.. Tapi paling tidak, aku sudah mencoba jujur dan melepaskan semua beban..

Paling tidak, aku sudah membuat pengakuan.. pengakuan seorang penipu..

Tidak ada komentar: