Sabtu, Mei 15, 2010

Hangat Seperti Rasa


Kelinci betina itu masuk ke sarangnya.. Dan dari kejauhan.. Dia melihat kelinci jantan yang sudah sering ia perhatikan. Diam – diam, dia selalu memperhatikan kelinci jantan itu. Senyumnya, matanya, tangannya, kakinya, senyumnya, tawanya.. Ya.. Dia memperhatikan semuanyaaa. Tak satu titikpun luput dari pandangannya. Dia sudah hafal bagaimana kelinci jantan itu melompat. Dia tahu persis ekspresi kelinci jantan itu ketika lapar dan memilah – milah wortelnya. Dia suka memperhatikan kelinci jantan itu dari jauh, memandang dalam kesunyian.. Terkadang ia salah tingkah ketika kelinci jantan itu juga memandangnya. Dia akan lari.. Melompat jauh sekali seperti yang selalu ia lakukan.

Entahlah.. Terkadang memandang dari jauh lebih mengasyikkan.. Bahkan terasa lebih indah daripada ketika benar – benar berada di samping kelinci jantan itu. Perasaan kelinci betina ini aneh, dia sangat menikmati saat – saat jauh dari kelinci jantan pujaannya itu. Rasanya indaaaah.. Berfantasi kalau kelinci jantan itu juga sedang memikirkannya.. Berfantasi kalau kelinci jantan itu juga selalu memperhatikannya dari jauh. Berfantasi kalau kelinci jantan itu juga memandang dirinya menarik, merindukannya, menginginkannya.. Sekali lagi, rasanya indaaaah..

Kelinci betina ini takut.. Takut kalau seandainya semua berubah ketika ia sudah berada di dekat kelinci jantan. Mungkin rasanya tak seindah memandang dari jauh. Mungkin malah jadi kikuk.. Mungkin kelinci jantan memandang kelinci betina tidak menarik dan pergi jauh.. Jauh darinya.. Tak sudi dipandang.. Tak sudi dipuja..

One in a million.. Kalimat itu sudah berulang – ulang terpikir di otaknya.. Kelinci jantan itu memang “one in a million”. Unik dan tak tergambarkan. Membuat perutnya dipenuhi kupu – kupu. Membuat otaknya ditenggelamkan sirup manis.. Pekat.. Lengket.. Tapi tentu saja rasanya manis.. Ia bahkan merasa mampu minum bergelas – gelas sirup manis itu.. Dan rela perutnya selalu dipenuhi kupu – kupu.. Karena walaupun rasanya campur aduk.. Tak terdefinisikan.. Tak tergambarkan.. Rasanya tetap saja hangat.. Rasanya hangat seperti air mandi bayi yang baru lahir.. Hangat seperti matahari pagi yang baru terbit di daerah yang belum terpolusi.. Hangat seperti mendengarkan suara Andrea Bocelli ketika kelinci betina itu akan tidur di sarangnya.. Hangat.. Hangat.. Hangat.. Rasanya hangat.. Hangat seperti rasa.. jatuh.. cinta..

Tidak ada komentar: