Sabtu, April 10, 2010

Belajar dari Sang Beata


Beata Teresa atau yang lebih dikenal dengan nama Bunda Teresa boleh jadi orang yang paling tulus dan berdedikasi tinggi terhadap kemanusiaan sepanjang abad ini, setidaknya bagi gw. Beata adalah gelar yang diberikan Vatikan Katolik Roma kepada seseorang yang dalam proses untuk mendapatkan gelar Santa (orang suci) dalam agama Katolik. Proses ini biasanya memakan waktu bertahun - tahun bergantung dari investigasi yang dilakukan oleh Vatikan sebelum akhirnya diputuskan apakah orang tersebut layak mendapatkan gelar Santa.

Belakangan diketahui kalo di akhir - akhir hidupnya dia merasa hampa dan kehilangan hati.. Hal ini diketahui dari catatan harian dan surat - surat yang Beata Teresa kirim kepada sahabat - sahabatnya. Ia sudah melakukan beribu - ribu kali lipat pengorbanan dibandingkan dengan orang lain, semua ia lakukan untuk Tuhan tetapi rasa kosong dan hampa di dalam hatinya tidak pernah hilang. Banyak kontroversi tentang hal ini.. Ada yang bilang ini adalah cobaan iblis yang tidak pernah berhenti ingin membunuh hati manusia, terutama manusia seperti Beata Teresa.. Ada juga yang bilang kalo ini berhubungan dengan hal mistis.. Bahkan ada yang bilang Beata Teresa selama ini berarti telah melakukan kebohongan publik. Seperti apapun penilaian orang terhadap Beata Teresa tentang saat - saat terakhir hidupnya, pendapat gw hanya satu : dia manusia yang luar biasa.

Penilaian atau penghakiman orang lain tidak akan pernah selesai sampai kapanpun dan setiap orang pasti punya penilaian sendiri - sendiri. Memikirkan penilaian orang pasti akan membuat kita lelah. Yang penting adalah suara hati.. Jika kita benar, itu semua dilakukan untuk Tuhan.. Jika kita salah, perbaiki dan tentu saja, Tuhan adalah hakim yang paling adil. Dari buku karangan Amadeus Susanto, gw mendapatkan quote yang sangat - sangat indaah.. Quote ini ditemukan ditempel di dinding kamar Sang Beata tercinta. Quotenya seperti ini :

Orang seringkali tak bisa mengerti, tidak logis, dan tidak egois :
Bagaimanapun ampunilah mereka.
Jika kamu berbuat baik, orang akan menuduhmu egois, punya maksud - maksud tersembunyi:
Bagaimanapun berbaik hatilah.
Apabila kamu berhasil, kamu akan memenangi beberapa teman palsu dan beberapa musuh sejati:
Bagaimanapun berhasillah.
Jika kamu jujur dan tulus, orang akan menipu kamu :
Bagaimanapun jujur dan tuluslah.
Apa yang kamu korbankan selama bertahun - tahun membangun
Seseorang dapat menghancurkannya dalam semalam :
Bagaimanapun bangunlah.
Apabila kamu menemukan kedamaian dan kegembiraan :
Mereka mungkin saja iri.
Bagaimanapun bergembiralah.
Kebaikan yang kamu lakukan hari ini seringkali akan dilupakan orang keesokannya :
Bagaimanapun lakukan kebaikan.
Berikan pada dunia apa yang berbaik yang kamu miliki dan barangkali itupun tidak pernah cukup :
Bagaimanapun berikan pada dunia apa yang telah kamu terima.
Dan kamu akan lihat pada akhirnya,
Apa yang terjadi antara kamu dan Tuhan,
Bagaimanapun tidak pernah sama
dengan apa yang terjadi antara kamu dan mereka..

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Mampir nih!! Udah baca di FB. Hehe.. Oia, blog gw dah pindah rumah loh.. Mampir juga ya, An..

Na_Indonesiana mengatakan...

Hai Roy.. Thanks for drop by yah.. Hihi.. Agak minder kalo dibandingin sama blog lo yang kereeen.. Okeh, gw pasti nanti juga mampir..