Film Indonesia.. Dulu orang Indonesia ogah
nonton film Indonesia, karena katanya kurang bermutu, gak bagus, imanijasinya
kurang.. Tapi sekarang banyak film Indonesia yang bagus. Sejauh yang gw ingat,
film Indonesia tu pertama kali bangkit pas film Kuldesak, sutradaranya Rizal
Mantovani. Gw sendiri belum pernah nonton film itu, tapi soundtracknya gw suka
banget, yang nyanyi Once sama Ahmad Dhani. Suaranya Once yang mirip Sting itu
cetar membahana!
Belakangan ini gw nonton beberapa film
Indonesia yang menurut gw, bagus banget. Ada yang bikin gw tertawa terbahak –
bahak, ketakutan setengah mati, ada juga yang bikin gw nangis sejadi - jadinya.
Tapi ada juga film Indonesia yang cuma bikin gw buru – buru pengen keluar
bioskop, tapi kemudian gak jadi karena inget rugi udah bayar tiket.. Hihihi.. Ada
juga film yang sukses buat gw ngantuk dan tertidur di bioskop.
Tapiiii, sekarang gw mau share film – film
yang menurut gw bagus banget dan recommended buat ditonton. Berikut ini
beberapa film Indonesia yang menurut gw okeh :
1.
Petualangan Sherina
Gw nonton film
ini bareng kakak dan adek gw waktu itu. Kita bertiga masih unyu –unyu dan masih
sekolah :D. Ini film Indonesia pertama yang bikin gw terhanyut sama ceritanya.
Pemeran utamanya Sherina dan Derby Romero, ketika mereka masih kecil, mungkin
seusia SD. Dibuat tahun 2000, sutradaranya Riri Riza dan Mira Lesmana. Suami
Mira Lesmana, Mathias Muchus juga ikut main di film ini, jadi ayahnya Sherina.
Sherina berperan
sebagai dirinya sendiri, anak SD yang tomboi sekaligus periang. Nah, suatu saat
Sherina harus pindah dari Jakarta, dia sediiih banget karena harus ninggalin
teman – temannya.
Dia pindah ke
Bandung, kemudian akhirnya Ia satu sekolah dengan Sadam, yang diperankan Derby
Romero. Sadam itu nakal banget di sekolah, suka gangguin anak lain, buly anak
yang lebih kecil. Nah, Sherina sering banget tu berantem ama Sadam belain anak2
yang dia buly. Gw inget banget lagu yang Sherina nyanyiin waktu dia berantem
ama Sadam, “Dia pikiiiiir, dia yang paling hebat, merasa paling jago dan paling
dasyat..”. Soundtracknya memang bagus –
bagus. Bahkan waktu itu gw beli kaset soundtrack lagunya. Sherina nyanyi
diiringi orchestra lengkap, lagu – lagunya digarap dengan serius.
Saat liburan
panjang sekolah, Sherina diajak orang tuanya berlibur ke daerah mirip puncak
tapi gw lupa dimana, ke rumah kolega ayahnya. Dan ternyataaa saudara – saudara,
kolega ayahnya itu adalah orang tua Sadam. Sherina kesel banget musti
menghabiskan liburannya di rumah Sadam. Di rumah Sadam itu ternyata anak super
manja, karena dia anak bungsu dan kakak – kakaknya beda umur jauuh banget sama
dia.
Sherina kemudian
terlibat petualangan dengan Sadam. Awalnya mereka jalan – jalan sampai jauh ke
hutan, ternyata Sadam sudah diincar sama penculik. Sadam diculik dan Sherina
berusaha menyelamatkannya. Penjahatnya diperankan Butet Kertarajasa dan Djaduk
Verianto. Penjahat wanitanya diperankan Henidar Amroe. Baru sadar kalo mereka
semua aktor dan aktris senior, pantesan aktinya bagus – bagus banget ya.. Gw
juga inget lagu yang dinyanyiin sama Djaduk Verianto, yang berperan sebagai
penjahat bernama Kertarajasa, dia nyanyi sambil dansa sama Henidar Amroe,
“Namaku Kertarajasaaa, akulah yang paling berkuasaaa, semua orang takut
padakuu..”. Gw yang waktu itu masih kecil, menontonnya dengan mata yang melebar
dan terkagum – kagum..
2.
2. Quicky Express
Film ini diproduksi tahun 2007,
sutradaranya Dimas Djayadiningrat. Quicky Express sukses berat membuat gw
ketawa gak berhenti – berhenti selama filmnya diputar.
Pemainnya juga keren – keren, makanya
aktinya bagus – bagus. Ada Tora Sudiro, Lukman Sardi, Aming, Ria Irawan, Tio
Pakusadewo, Ira Maya Sopha, Rudy Wowor. Film ini adalah penampilan perdananya
Sandra Dewi. Seinget gw, setelah main film ini, dia jadi terkenal. Ceritanya
juga unik.
Film ini bercerita soal kedai pizza bernama
Quicky Express. Quicky Express sebenarnya bukanlah kedai pizza tapi, prostitusi
terselubung. Dan kedai ini sebenernya adalah penyalur gigolo kelas wahid. Serem
ya, temanya. Tapi asli ceritanya jauh dari sensualitas, film ini lucu banget.
Tora Sudiro adalah pemeran utama dalam film
ini. Dia sudah beberapa kali gonta ganti pekerjaan. Jadi tukang tato, tukang
tambal ban, macem – macem. Sampe akhirnya badan atletis dan wajah tampan Tora
menarik perhatian germo yang nyamperin dia dan menawarkan kerja di Quicky
Express.
Singkat cerita, bekerjalah dia di Quicky
Express. Berteman baik dengan Tora Sudiro dan Lukman Sardi yang juga kerja di
situ. Dia kemudian memiliki tante – tante yang menjadi pelanggan tetapnya,
diperankan Ira Maya Sopha. Akting Ira di film ini bagus banget euy, patut
diacungi 4 jempol. Ira adalah tante – tante cantik dan kaya. Tora kemudian juga
bertemu dengan Sandra Dewi, calon dokter yang membuatnya jatuh cinta. Satu line
yang terkenal waktu Tora telpon – telponan sama Sandra Dewi, Sandra bilang
begini, “Yaaa, sedih dong..”. Line-nya simple banget ya.. Tapi karena yang
ngomong super gorgeous jadinya gemesin gitu (kata cowok – cowok).
Tora dan Sandra akhirnya pacaran serius.
Suatu waktu Sandra mengundang Tora untuk datang ke rumahnya, ealaaah.. Ternyata
Sandra adalah anak dari Ira Maya Sopha. Dan ayahnya Sandra adalah mafia serem
yang terkenal seIndonesia, diperankan dengan apik oleh Rudy Wowor. Suasana makin pelik ketika ayahnya
Sandra juga naksir Tora.. Eaaaaa.. Ayah, Ibu ama Anak sama – sama ngejar –
ngejar Tora, tapi Tora cintanya sama Sandra..
Gw suka banget film ini. Monggo ditonton
dan dicari DVDnya.. Keren loh filmnyah..
3. Rumah Dara
Huaaaaa.. Film ini bener – bener buat gw
pengen ngibrit keluar dari bioskop, bukan karena filmnya jelek or membosankan,
karena film ini truly menyeramkan dan menegangkan. Gw terus – menerus bertanya
dalam hati kapan filmnya selesai karena gak tahan ketakutan tapi penasaran sama
akhir ceritanya. Dirilis tahun 2010 dan disutradarai oleh Mo Brothers. Salah
satu dari Mo Brothers ini suaminya Sigi Wimala yang juga main di film ini, Sigi
sendiri hadir waktu gw nonton film ini. Kebetulan gw nonton pas festival film
Indonesia di Blitz Megaplex dan dapet tiket gratis dari temen SMA gw yang baik
hati.
Ceritanya tentang beberapa anak muda (yang
diperankan Julie Estelle, Sigi Wimala, Ario Bayu, Daniel Mananta, Mike Muliardo,
Dendy Subangil) yang sebenarnya pengen pulang dari jalan – jalan tapi kemudian bertemu wanita
muda bernama Maya yang diperanin Imelda Therinne, Maya bilang dia kerampokan
dan akhirnya mereka mengantar Maya ke rumahnya. Rumahnya ternyata jauh terpencil
dan di tengah hutan. Karena kemaleman dan hujan, mereka akhirnya memutuskan
untuk menginap. Sang ibu, yang bernama Dara, diperankan dengan sukses
menyeramkan oleh Shareefa Danish. Dara punya dua anak psycho yang juga
diperankan dengan ciamik oleh Imelda Therine tadi dan Arifin Putra. Salah
seorang dari kawanan muda – mudi itu sedang hamil, dengan aneh ibu dara terus
menerus mendekati ibu hamil itu. Suasana agak menyeramkan tapi karena gak ada
pilihan akhirnya mereka semua menginap disitu.
Ternyata oh ternyata, rumah Dara memang
sengaja menjebak orang – orang yang kebetulan lewat situ. Mereka itu adalah
kanibal, suka makan daging manusia. Sekaligus pemasok organ tubuh manusia
illegal. Huaaaaaaa.. Serem betul deh pokoknya! Satu persatu pemuda itu dibantai
untuk dibunuh dan diambil organ tubuhnya. Seingat gw, satu – satunya yang
selamat itu Julie Estelle, dengan membawa bayi yang dilahirkan oleh ibu hamil
itu. Arifin Putra juga surprisingly masih hidup setelah perlawanan Revalina dan
pembantaian yang cukup brutal. Ibu hamil, orang jantungan, anak kecil mendingan
jangan nonton film ini. Aming juga sempet muncul sebentar sebagai cameo, polisi
yang datang ke rumah Dara. Tapi mati dalam sekejap.
Gw aja terbayang – bayang waktu abis nonton
film ini. Tapi asli, delapan jempol buat yang buat filmnya, film ini horror
tapi gak murahan kayak film Indonesia horror yang lain. Jalan ceritanya juga
gak mudah tertebak. Dan guess what! Hal ini terbukti dengan ternyata gw masih
pusing keingetan filmnya waktu nulis review ini.. *tutup mata *tarik nafas
4. Habibie Ainun
Gw nonton film ini beberapa bulan lalu,
diajakkin sahabat katanya filmnya bagus. Gw kira akan biasa aja tapi ternyata
emang, bagus bangeeeet. Sutradaranya Rizal Mantovani. Yaaampyuuuun.. Akting
Reza Rahadian keren banget di film ini. Padahal secara fisik dia beda banget
ama Habibie tapi dia bisa gitu niruin gesture dan cara ngomong Habibie. Reza
juga gw rasa belajar bahasa Jerman, secara di film ini dia banyak banget ngomong
Jerman dan dia bisa melakukannya dengan fasih. Gw emang suka acting Reza
Rahadian dari dulu, dari bikin gw simpati di fil 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta sampe
sukses bikin gw sebel di Perempuan Berkalung Sorban.
Ainun diperankan oleh Bunga Citra Lestari,
kayaknya BCL gemukkin badan deh buat main film ini. Soalnya biasanya dia kan
kurus, di film ini dia terlihat lebih tembem. Dan satu hal yang bikin gw
terganggu adalah karena Chocolatos jadi sponsor film ini dan aneh aja ngeliat
tu Chocolatos ada di meja makan Habibie waktu lagi ngobrol ama anak dan
istrinya. Jaman dulu mana ada Chocolatos .. Pemeran Soeharto oleh Tio
Pakusadewo juga gak pas. Aneh aja..
Tapi above all odds itu, film ini
menggambarkan kisah cinta abadi Habibie – Ainun yang sangat mengharukan. Gw
sendiri nangis banget waktu bagian Habibie bacain puisi buat Ainun yang
sekarat. Reza dan BCL menggambarkannya dengan sangat baik. Kanan kiri gw juga
terisak – isak.
Yaaah, pokoknya nonton sendiri lah dan siap
– siap terharu dengan kisah cinta ini. Disaat TV nayanginnya artis – artis pada
cerai, kesetiaan dan pengabdian digambarkan sebagai kelemahan dan kerugian
semata. Tapi dengan melihat bukti nyata ini, kita bisa liat kalo sebenernya
kisah cinta sejati itu emang benar ada *menitikan air mata.
5. Rectoverso
Ni film baruu banget ni. Gw baru nonton
minggu lalu. Sebenernya yang bikin gw pengen bikin blog soal film Indonesia
favorit adalah karena gw pengen share soal film ini. Film ini dirilis tahun
ini, uniknya sutradaranya adalah para aktris – aktris papan atas Indonesia
*eaaaa ada Kathy Sharon, Marcella Zalianty, Olga Lidya, Rachel Miriam dan Happy
Salma.
Diangkat dari kumpulan cerpen karangan
penulis favorit gw Dewi Lestari dengan judul sama “Rectoverso”. Ada lima cerita
yang diangkat. Tapi yang menurut gw paling bagus adalah bagian “Malaikat Juga
Tahu” dan “Cicak di Dinding”. Kumpulan cerpen Rectoverso sendiri gw udah baca
dan ada bonus CD lagunya juga. Lagu-lagunya aslinya dinyanyiin sama Dewi
Lestari semua tapi di film ini semua lagu diremake dan dinyanyiin sama penyanyi
lain. Misalnya Malaikat Juga Tahu yang dinyanyiin sama My Glenn Fredly..
Hihihi..
Malaikat Juga Tahu bercerita tentang pria
autis yang sudah cukup berumur yang tinggal dengan ibunya. Kurang lebih umurnya
40 tahun lah. Diperankan oleh Lukman Sardi yang biasa dipanggil Abang. Ibu dari
Abang sendiri memiliki kost – kostan. Abang punya tugas mencuci pakaian seluruh
penghuni kost, dan ada jadwalnya sendiri tu kalo nyuci, Senin baju putih,
Selasa gak tau (hehe), Rabu baju biru kalo gak salah.. Pokoknya satu hari satu
warna. Ada satu penghuni kost, yang diperankan oleh Prisia Nasution, namanya
Leia (eh, Pia ini kakak kelas gw waktu SMU loh..). Abang jatuh cinta sama Leia.
Leia itu baik hati sekali dan sering nemenin si Abang ngobrol kalo malem di
taman depan kamar kostnya. Abang juga punya kebiasaan menyusun kotak sabun
sampai seratus. Kotak sabun itu dihitungnya setiap hari, pernah ada satu
penghuni kost yang iseng ngumpetin satu, si abang ngamuk luar biasa. Akhirnya
sama Leia dibeliin satu yang baru, dan yang diumpetin akhirnya dibalikin.
Karena jadi kelebihan satu, kotak sabun yang dibeliin sama Leia disimpen sama
Abang dan disayang – sayang banget.
Suatu saat adik Abang yang bernama Han
datang. Singkat cerita, adiknya Abang yang ganteng dan tidak autis itu saling
jatuh cinta sama Leia. Ibu si Abang menangkap gelagat ini. Dia tahu kalau kedua
anaknya jatuh cinta sama Leia. Dia kemudian mengajak bicara Leia dan berkata,
“Kalau kamu tanya siapa yang paling mencintai kamu dengan tulus, Ibu akan
menjawab, dia adalah Abang.” Leia dan adiknya Abang akhirnya memutuskan untuk
pergi dari rumah itu karena mereka sudah saling cinta dan tak mau menyakiti
hati sang Abang. Yang bikin gw nangis tersedu – sedu adalah adegan ketika si
abang mengamuk karena melihat kamar Leia kosong dan setiap malam tak ada yang
menemani Abang mengobrol lagi di taman. Abang terus menerus bilang begini ke
ibunya, “Aku mau satu.. Aku mau satu..”. Ternyata si Abang pernah menulis di
kertas dan ditemukan oleh sang Ibu, “Seratus itu sempurna, tapi kamu satu lebih
dari sempurna.” Tulisan itu ditujukan untuk Leia dan sang Ibu mengirimkannya ke
Leia.
Sedih yah.. *nangis lagi
Cerita kedua yang gw suka adalah Cicak di
Dinding. Seorang pria bernama Taja yang diperankan oleh Yama Carlos, bertemu
dengan Saras yang diperankan dengan sangat seksi oleh Sophia Latjuba. Mereka
bertemu di sebuah bar dan Saras merayunya. They are doing one night stand. Saras
punya tato cicak di perutnya, alasannya simple, karena bentuknya lucu buat dia.
Mereka berdua kemudian bertemu kembali secara kebetulan di sebuah kafe kopi.
Mereka ngobrol panjang dan tampak sangat menikmati kebersamaan satu sama lain.
Taja punya kebiasaan minum kopi pahit tanpa gula, ketika ditanya kenapa dia menjawab
“Aku minum kopi pahit supaya ingat masih ada yang manis diluar sana.” And they
are doing one night stand again. Saras kemudian pergi tanpa pamit ke Taja waktu
Taja buatin kopi buat dia. Tak dinyana, tak diduga setelah lama gak ketemu
mereka bertemu di pameran lukisan Taja. Saras ternyata akan menikah dengan kakak
angkat Taja yang diperanin Tio Pakusadewo yang menurut gw memerankannya dengan
genit yang berlebihan.. Orang yang sangat berjasa untuk Taja. Taja dan Saras tak saling memberitahu kalau mereka pernah bertemu sebelumnya. Taja
tak datang di hari pernikahan mereka. Dan yang mengejutkan adalah ketika Saras
menyadari kalau di kamar tidurnya, Taja menghadiahkan sesuatu, gambar cicak
yang menyala ketika lampu dinyalakan.. Dan ternyata Saras baru tahu dari suami
barunya kalau Taja juga sangat menyukai cicak.
Well, percayalah filmnya jauh lebih bagus
dari cara gw menggambarkannya di blog ini. Gw dibuat terhanyut dan menangis
berkali – kali dibuatnya.
Akting para pemain di film ini bagus –
bagus, alur ceritanya juga bagus, ada Asmirandah, Widyawati, Dwi Sasono, Amanda
Soekasah, para sutradara juga jadi cameo di film ini. Well another story to
tell, another movie to enjoy.. Maju terus film Indonesiaaaaa!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar