"I used to think I have the answer to everything.. But now I know, that life doesn't always on my way.."
Tidak ada kata yang bisa mewakili perasaanku saat ini
Bahagia? Sedih? Miris? Lega? Marah? Bingung..
Ya.. mungkin kata yang paling tepat adalah bingung
Melepaskan kebiasaan yang sudah kulakukan selama bertahun - tahun adalah hal yang berat
Kebiasaan yang kulakukan bahkan tanpa aku berpikir
Seorang teman bilang, berjuta - juta orang di dunia ini pernah mengalami hal yang sama denganmu, dan mereka bisa melaluinya
Termasuk temanku itu..
Ya.. Kata - kata memang mudah diucapkan dan aku tahu sang teman tersebut juga merasakan hal yang sama denganku, berat, sedih, air mata..
Apapun yang terjadi, aku sudah mengambil keputusan
Dan aku harus menanggung semua konsekuensinya
Konsekuensi yang entah akan membuatku jadi apa
"Gimana keadaanmu, Na?" Sekarang, itu adalah pertanyaan yang paling sulit kujawab
Tidak ada kata yang bisa kuucap, hanya senyuman, sepintas..
Aku sedang tidak butuh ditanya, aku sedang tidak butuh kata - kata penghiburan
Aku tidak butuh bersenang - senang, tidak butuh barang bagus, tidak butuh teriak - teriak karaoke
Yang aku butuhkan adalah mendapatkan diriku sendiri
Yang aku butuhkan adalah bisa tersenyum dari dalam lubuk hati
Bukan senyum palsu profesional yang dingin
Aku ingin merasakan hangat dalam hati
Aku ingin menebus semua kesalahan yang pernah aku buat
Menyakiti hati orang adalah hal terakhir yang mau aku lakukan di dunia ini, terutama menyakiti hati orang yang aku sayangi
Tapi keadaan berubah sangat amat rumit belakangan ini, semua logika atau yang selama ini aku sebut hati nurani tidak menampakkan batang hidungnya sama sekali, berbicara satu katapun tidak dan aku merasa tersesat
Aku tidak membutuhkan penghiburan berlebihan, tatapan kasihan.. Aku hanya butuh sendiri..
Menjalani keputusan yang sudah kubuat..
Mengetahui apa rencana Tuhan..
Menyadari bahwa manusia hanya bisa berencana..
Menyadari bahwa mendoakan orang yang kami sayangi dari jauh itu bisa terasa sangat hangat, bahkan lebih hangat saat kau teringat dia memelukmu, memandangmu, mencoba mengerti ucapanmu. Ucapan yang bahkan aku rasa dia tidak mengerti..
Menyadari bahwa aku harus mulai menyadari untuk tidak selalu menghindari hal - hal yang membuatku terlalu nyaman atau pergi dari orang atau hal yang membuatku ketergantungan
Menyadari bahwa menghilangkan kebiasaan yang sudah kulakukan bertahun - tahun itu bukan perkara mudah
Menyadari bahwa terlalu banyak omongan dan saran hanya akan membuatku bingung
Menyadari bahwa yang tahu yang terbaik untukku hanyalah diriku sendiri
Pelan - pelan saja.. Tak perlu terburu - buru..
Aku akan memejamkan mataku dan berharap semoga semua baik - baik saja
Dan berharap semoga dia tenang dalam pelukan malaikat pelindungnya
Dan berharap semoga dia tidak merasa ditinggalkan
Dan berharap semoga menampakkan perasaan terlemah itu tidak apa - apa
Dan berharap semoga pikiran positif selalu membanjiri otaknya
Dan berharap semoga dia tidak terpengaruh energi negatif yang mengejar - ngejarnya
Dan berharap semoga dia tidak selalu menyangkal perasaannya
Dan berharap semoga dia bisa merasa dirinya sangat berharga
Dan semoga semua itu bukan hanya di bibirnya saja, tetapi meresap sampai ke relung hati
Bila kau merasa kesepian, itu wajar, berarti kau membutuhkan orang lain
Bila kau merasa ditinggalkan, itu wajar, berarti kau punya hati
Bila kau merasa sedih, itu wajar
Bila kau merasa lemah, itu wajar, karena kau manusia..
Kau pantas dicintai, dengan segala kelebihan dan kekurangan
Dan aku berharap dari dalam lubuk hati, semoga dia bisa mencintai dirinya sendiri
Semoga dia bisa nyaman dengan dirinya sendiri
Sekarang..
Aku juga berharap agar aku bisa mencintai diriku sendiri
Aku bisa merasa nyaman dengan diriku sendiri
Dengan hatiku, otakku, tubuhku, jiwaku
Supaya aku bisa memberikan senyuman yang tulus
Bisa merasakan hangat dari dalam diriku sendiri
Aku mau menemukan diriku lagi..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar