Kalau rasa, apakah bisa dibuat?
Karena aku yang membuat rasa itu ada
Karena aku yang menginginkan rasa itu ada
Karena aku yang memaksa rasa itu harus ada
Kalau boleh jujur, aku lebih nyaman jika rasa itu dihilangkan
Kalau boleh jujur, aku akan memilih orang lain
Tapi aku tetap memilih rasa itu ada
Aku memilih drama itu tetap membara
Aku memilih menderita di atas rasa melankolis berlebihan
Karena aku memilih untuk terlena
Atau paling tidak, pura – pura terlena pada rasa itu
Bodoh?
Bisa jadi.. Dan aku yakin semua sinetron di TV mendukung kebodohan itu menjadi membudaya
Aku ingin larut dalam rasa, rasa yang kukubur bertahun – tahun
Karena aku sibuk memikirkan banyak hal dalam satu waktu, ah.. Paling tidak 3-4 hal dalam satu detik
Aku suka sibuk
Sampai akhirnya aku terlena pada kesibukan itu
Aku terlena pada citra yang ingin kuciptakan sendiri
Citra yang ingin kutunjukkan kepada orang – orang sampai aku lupa pada diriku sendiri
Aku yang sebenarnya
Dan aku pun berpura – pura terlena pada rasa itu, cinta..
Cinta, apakah bisa dibuat?
Apa disebut cinta jika aku merindukan perhatianmu padaku
Apakah itu cinta jika aku merasa kehilangan rasa mendambamu
Apakah itu cinta jika aku kecanduan kehangatanmu
Apakah itu cinta jika hanya satu pihak saja yang membuatku terlena
Dan aku sekarang sadar kalau aku belum memberimu apa – apa
Aku membuat diriku terlena dan mengacuhkan keberadaanmu
Kau terus berjuang dan memberiku banyak hal yang lebih berharga dari uang
Tapi aku terlena dengan tembok yang kubuat sendiri
Dan sekarang kau pergi, ya.. kau pergi..
Dan aku merasa kehilangan semua rasa
Dan aku membiarkan diriku larut dalam drama
Dan aku sedikit demi sedikit mendamba
Takut akan kesendirian
Kesendirian yang sebenarnya kubuat sendiri
Kubangun dari batu bata keegoisan
Kokoh dengan pondasi kekeraskepalaan
Dan dikuatkan dengan atap kesombongan
Aku hanya bisa bilang, Maafkan aku..
Maafkan aku yang berkali – kali menyakitimu
Maafkan aku yang seperti kehilangan akal sehatku
Maafkan aku dengan segala keegoisanku
Maafkan aku..
Maafkan aku..
Maafkan aku..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar