Kamu bilang aku tidak suka makanan pedas, tapi kamu salah, dari kecil aku sukaa sekali makanan pedas
Kamu bilang aku tidak bisa tampil, tapi kamu salah, dari kecil aku sering sekali tampil di panggung atau di depan umum
Kamu bahkan selalu salah menebak ukuran bajuku
Kamu juga salah menebak ukuran sepatuku
Aku bahkan ragu kamu ingat ulang tahunku
Kamu selalu larut dalam masalahmu
Masalah yang sebenarnya kau buat sendiri, kamu dan orang di dekatmu
Kamu cenderung selalu menyalahkan situasi di sekitarmu tanpa menyadari akar dari persoalan itu
Yang ujungnya berakar di kamu dan orang terdekatmu
Aku tak suka dia, tapi keadaan mengharuskanku menyukai dia
Dia dan semua orang di lingkunganmu
Apa kamu peduli? Aku tak yakin itu.
Kamu selalu bilang kamu peduli, kamu selalu bilang kamu peduli
Tapi aku tahu sebenarnya kamu tidak peduli
Kamu melakukan itu karena kamu tahu karakterku
Kamu tak bisa menyuapku dengan uang
Maka kamu menyuapku dengan perhatian palsu
Aku tahu dia palsu
Dia melakukan itu karena untuk kebaikan dia sendiri
Untuk mencapai tujuannya sendiri
Kamu sering mengajakku pergi, tapi kamu bahkan sering tak menyadari kalau aku lapar
Kamu sering memintamu menemaniku, tapi aku sering tak mengerti bahasamu, cara berpikirmu
Aku ada didepanmu tapi yang kamu lihat hanya ponsel di tanganmu
Hanya berbicara hal yang ingin kamu bicarakan saja
Hanya mendengar hal yang ingin kamu dengar saja
Aku ingin berbicara
Aku ingin tertawa sampai perutku sakit
Bukan pergi ke tempat mahal
Bukan terlihat mengkilat di depan orang
Bukan seperti di dalam sangkar emas
Dikelilingi olah banyak barang
Tapi orang di depanmu tidak kau hargai
Orang di depanmu kau anggap debu semata
Hanya dia yang kau dengar
Seakan - akan kamu berdua memiliki dunia
Tapi tidak, kamu berdua tidak memiliki dunia
Kalian hanya memiliki ego yang terlalu tinggi
Bukan iman yang kalian miliki, tapi arogansi dan percaya diri yang berlebihan
Yang mungkin menutupi ketidak berdayaan kalian
Iman tidak buta
Iman itu melihat
Bukan hanya bermimpi
Dan bekerja keras untuk dilihat
Apapun yang kamu bilang, aku tahu itu bukan untuk aku
Tapi untuk dirimu sendiri
Setelah sekian lama, kamu memberiku banyak materi
Memberiku pujian atau kata - kata manis berbunga - bunga
Akhirnya aku menyadari
Bahwa satu hal yang paling kau pedulikan di dunia ini adalah
d.i.r.i.m.u s.e.n.d.i.r.i
Tidak ada komentar:
Posting Komentar