Ayu Utami, gw udah denger namanya dari dulu
tapi gak pernah tertarik baca bukunya. Alasan pertama karena stigma gw terhadap
penulis Indonesia yang kebanyakan bikin cerita yang akhirnya mudah ditebak,
setidaknya itu kesimpulan yang gw ambil setelah membaca beberapa buku dengan
penulis Indonesia. Dan, anggapan gw berubah setelah membaca buku Ayu Utami ini.
Anggapan gw emang sempit, mungkin juga karena pengetahuan gw yang memang kurang
luas dan terlalu percaya diri.
Sebenernya ada beberapa penulis Indonesia yang
gw suka, Langit Kresna Haryadi, penulis seri Gajah Mada; Dewi Lestari,
pengarang Supernova yang bikin gw kagum dan Alberthiene Endah, penulis buku –
buku metropop kalau gw sedang ingin dihibur dengan romansa ringan ibukota..
Eaaaa..
Temen kantor gw, mbak Ita meminjamkan buku
Bilangan Fu karangan Ayu Utami ke gw. Buku ini tebaaal.. Pertama agak ragu,
tapi setelah baca lama kelamaan semakin penasaran sama akhirnya. Kalau menurut
gw, dibandingkan Supernova-nya Dewi Lestari yang sarat akan catatan kaki, buku
ini lebih mudah dicerna, walaupun tebelnya Supernova Cuma seperempat dari
Bilangan Fu. Komentar gw, buku ini cukup bagus. Cerita tentang sejarah jawa
(sepertinya Ayu Utami suka sekali sama cerita Babad Tanah Jawi), petualangan
panjat tebing dan dibumbui cinta segitiga Parang Jati, Marja Manjali dan Sandi
Yuda.
Buku
itu selesai dalam waktu 1 bulan kalo gak salah, kemudian Mbak Ita menawarkan
untuk meminjamkan seri roman dari Bilangan Fu, berjudul Manjali dan
Cakrabirawa. Awalnya sempet ragu dan memandang sebelah mata, tetapi akhirnya gw
baca juga.